Pagi Sahabat.....
Ternyata saya sudah lama sekali tidak ngisi blog ya.... Awal bulan ini saya sudah terlalu fokus untuk menyambut liburan pertama si kakak dari pesantren. Segala sesuatu pasti dihubungkan dengan si kakak. Begitu si kakak libur, gak sempat deh ngintip blog. Sukanya cuma lihat aktivitas dan ngobrol sama si kakak full selama 8 hari.
Eh ya si Kakak, sekarang sedang menuntut ilmu di Gontor Putri 5, di Kandangan, Kediri. sebenarnya nama resmi pondok ini adalah Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 5 Kediri. Pondok ini merupakan cabang kelima dari Gontor Putri 1 yang ada di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Dan tetap berada dibawah pengasuhan Pondok Gontor Pusat di Ponorogo. Nah biar praktis, pondok ini biasa disebut dengan GP5
Panjang ya penjelasannya..... memang panjang sahabat, saya saja mau bercerita tentang Gontor juga bingung. Saking banyaknya materi dan saking luasnya lokasi hehehe.... Jadi teringat waktu terbengong-bengong saat mendaftarkan si kakak di Gontor Putri 1. Sebelum lanjut cerita, saya ingin nulis disclaimer dulu ya, bahwa tulisan saya tentang Gontor ini hanya berdasar pengalaman saya sebagai walisantri dan hasil membaca dari berbagai sumber tentang Gontor. Jadi mohon maaf apabila ada kesalah informasi. Informasi yang resmi silakan mengunjungi wesite resmi Gontor ya...disini
Sekilas GP 5 (Sumber Majalah Gontor, Edisi Khusus 90 tahun Gontor)
Gontor Putri 5 ini berada di Dusun Bobosan, Desa Kemiri, Kecamatan Kandangan, Kediri, Jawa Timur. Pondok berdiri diatas lahan seluas 5,5 hektar, yang merupakan tanah wakaf dari ibu Hj Halimah pada tanggal 5 September 2006. Saat awal berdiri fasilitas bangunan pondok terdiri dari 10 lokal, ruang penerimaan tamu, Depot latansa, koperasi pelajar, kafe serta dapur umum santri. Saat ini sudah ada tambahan bangunan yakni koperasi dapur guru, jemuran guru, 2 rumah guru dan ruang penerimaan tamu.
Ketika pondok pertama kali didirikan, Pimpinan Pondok menunjuk Ustadz H. Agus Mulyana S.Ag sebagai pengelola dan pengasuh Gontor Putri 5. Pada saat itu Ustadz Agus dibantu oleh 2 ustadz, serta 11 ustadzah sebagai staf pengajar. Jumlah santriwati saat pembukaan adalah 150 orang yang merupakan pindahan dari Gontor Putri 2. Sekarang pengasuhan pondok telah diestafetkan kepada Ustadz Drs H Hamim Syuhada MA.
Jumlah santri juga semakin bertambah dari tahun ke tahun, saat ini jumlah santriwati GP 5 sebanyak 1164 santri. Sedangkan gurunya sebanyak 130 tenaga pengajar.
Semoga bermanfaat ^-^
Selasa, 20 Desember 2016
Rabu, 07 Desember 2016
Sepatu jahit overcasting
Selamat malam sahabat......
Saya lagi senang nih, karena berhasil membuat tali tas dengan jahitan tepi yang lurus tanpa susah payah. Bukan karena skill saya yang meningkat, tapi karena iseng menggunakan sepatu overcasting dan berhasil......
Sebenarnya sepatu overcasting ini fungsi utamanya adalah untuk jahitan semi obras atau semi neci, tapi pas dicoba untuk menjahit bagian tepi tali tas ternyata hasilnya mantap. Jadi buat yang agak-agak males menjahit lurus, bisa dicoba menggunakan teknik ini.
Oh ya, untuk menjahit tepi tas ini saya menggunakan sepatu overcasting janome, yang memang menjadi asesoris resmi saat saya membeli janome HD 3000. Nah saat saya mencoba menggunakan sepatu overcasting merk freya, hasilnya kurang pas. Karena bagian jahitan terlalu mepet ke pinggir, sehingga beberapa kali saya mengalami bagian tepi tidak terjahit. Ketika jarum jahit digeser ke arah luar untuk memperlebar jarak jahitan, jarumnya membentur bagian besi yang berfungsi saat digunakan untuk menjahit semi obras.
Berbeda dengan sepatu overcasting janome, karena bagian tengahnya bukan besi utuh, tapi 2 kawat kecil sejajar maka ada ruang kosong yang bisa digunakan untuk menjahit. Jadi untuk menjahit tepi ini, sementara sepatu jahit freya saya istirahat dulu.
Semoga bermanfaat ^-^
Selasa, 06 Desember 2016
Mencoba Bahan Pelapis Tas
Sore semuanya....
Setelah mentok mencoba membuat pola, baju, akhirnya saya menghibur diri sejenak untuk kembali ke habitat menjahit tas dan dompet.
Kali ini saya mencoba-coba untuk membandingkn bahan pelapis tas. Selama ini, kalau membuat tas atau dompet saya hanya menggunakan bahan viselin atau kain keras. karena hanya menggunakan satu bahan, hasilnya ya gitu-gitu saja, belum berkembang. Padahal kepingin banget bisa bikin tas atau dompet yang keren dan mulus kayak di etsy atau pinterest, tapi dengan modal bahan yang ada di sekitar saya.... Sadar diri sih, peluangnya kecil. Tapi kalau nggak dicoba, kan sayang....
Dan akhirnya saya mencoba tiga bahan pelapis untuk dibuat dompet dan tas
Setelah mentok mencoba membuat pola, baju, akhirnya saya menghibur diri sejenak untuk kembali ke habitat menjahit tas dan dompet.
Kali ini saya mencoba-coba untuk membandingkn bahan pelapis tas. Selama ini, kalau membuat tas atau dompet saya hanya menggunakan bahan viselin atau kain keras. karena hanya menggunakan satu bahan, hasilnya ya gitu-gitu saja, belum berkembang. Padahal kepingin banget bisa bikin tas atau dompet yang keren dan mulus kayak di etsy atau pinterest, tapi dengan modal bahan yang ada di sekitar saya.... Sadar diri sih, peluangnya kecil. Tapi kalau nggak dicoba, kan sayang....
Dan akhirnya saya mencoba tiga bahan pelapis untuk dibuat dompet dan tas
- Bahan kain keras yang berperekat , jenis kain agak tebal
- Bahan kain flanel
- Bahan kain keras tanpa perekat
- Gabungan bahan kain keras berperekat yang tipis + kain flanel.
Mohon maaf ya, tidak bisa menyebutkan bahannya secara spesifik. Saya beli bahannya di toko yang terdekat dengan tempat tinggal saya. Dan penjualnya gak kasih info yang jelas. Jadi sementara ya pakai apa adanya saja.....
Dan hasilnya adalah
- Kain Keras Berperekat Tebal, hasilnya lumayan, tapi tas masih belum bisa tegak banget.masih belum sesuai dengan yang saya harapkan sih. Proses pengerjaan dengan bahan ini relatif mudah
- Bahan Kain Flanel, hasilnya dompet yang empuk dan nyaman dipegang. Tapi tidak bisa terlihat tegak, hasil terkesan lemes. Kurang tegak. Proses pengerjaan relatif mudah.
- Bahan kain keras tanpa perekat, hasilnya bagus lumayan tegak. Saya senang dengan tampilannya, tapi proses jahitnya lumayan ribet. Berharap bisa ketemu kain keras yang kerasnya seperti jenis ini tetapi ada perekatnya... dan benang saya sering putus saat menjahit kain keras ini. Tapi memang jenis benang yang saya gunakan memang jenis yang kurang bagus kualitasnya.
- Gabungan Kain keras berperekat tipis dan kain flanel. Diantara keempat percobaan saya, ini yang hasilnya paling saya sukai. Kekurangannya pada pengerjaannya yang relatif lebih ribet. Tetapi dengan hasil yang diperoleh, masih seimbang lah. Keribetan seimbang dengan harga bahan dan hasil ^-^
Masih pingin sih, mencoba bahan lain. Semoga bisa segera menemukan toko yang menjual bahan craft dengan harga dan jenis yang bersahabat dengan kantong.
Semoga bermanfaat ^-^
Semoga bermanfaat ^-^
Desperate Habis Deh.....
Siang Sahabat.....
Lagi desperate habis nih.....
Bukan hanya gak mood, tapi juga kehilangan ide total. dua hari ini gak ngelakuin apa-apa. Hanya buka-buka buku belajar pola dasar, sama browsing nyari tulisan tentang pembuatan pola dasar. Hiks....
Gak tahu nih, kayaknya target aku yang terlalu tinggi yang tidak seimbang dalam kemampuan, untuk segera mengeksekusi kain untuk dibikin dress. Sementara aku juga ingin project untuk pouch dan tas lancar jaya.... terus pingin bisa update blog secara teratur dengan content yang ciamik.... hahahaha.....
Tuh kan ketahuan, sepertinya saya memang emak maruk yang tidak bisa mengukur diri deh. Cita-cita yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan nih, yang bikin gak beres semua rencana.
Kayaknya yang bikin desperate habis tuh, gara-gara pingin punya blog tutorial yang kece badai kayak blogger-blogger senior yang tutorialnya sama foto-fotonya keren banget. Sepertinya saya harus menguatkan diri untuk tampil apa adanya dulu, meskipun hanya bisa menampilkan foto dan tulisan seadanya gak perlu berkecil hati dulu. Sambil berusaha agar dengan berjalannya waktu nanti bisa bikin blog menjahit yang kece badai.....
Tetap semangat...... ^-^
Lagi desperate habis nih.....
Bukan hanya gak mood, tapi juga kehilangan ide total. dua hari ini gak ngelakuin apa-apa. Hanya buka-buka buku belajar pola dasar, sama browsing nyari tulisan tentang pembuatan pola dasar. Hiks....
Gak tahu nih, kayaknya target aku yang terlalu tinggi yang tidak seimbang dalam kemampuan, untuk segera mengeksekusi kain untuk dibikin dress. Sementara aku juga ingin project untuk pouch dan tas lancar jaya.... terus pingin bisa update blog secara teratur dengan content yang ciamik.... hahahaha.....
Tuh kan ketahuan, sepertinya saya memang emak maruk yang tidak bisa mengukur diri deh. Cita-cita yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan nih, yang bikin gak beres semua rencana.
Kayaknya yang bikin desperate habis tuh, gara-gara pingin punya blog tutorial yang kece badai kayak blogger-blogger senior yang tutorialnya sama foto-fotonya keren banget. Sepertinya saya harus menguatkan diri untuk tampil apa adanya dulu, meskipun hanya bisa menampilkan foto dan tulisan seadanya gak perlu berkecil hati dulu. Sambil berusaha agar dengan berjalannya waktu nanti bisa bikin blog menjahit yang kece badai.....
Tetap semangat...... ^-^
Jumat, 02 Desember 2016
Ukuran Tali Tas
Pagi sahabat...
Saya sedang kembali ke minat awal nih, rencana membuat gamis sementara tertunda dulu karena dapat pesanan membuat totebag dan aneka dompet dari kain polos. Pesanan kali ini, untuk totebagnya berukuran customized sehingga saya harus membuat ukuran sendiri.
Saat mengukur sendiri, baru terasa ternyata membuat ukuran tali tas yang standard itu susah-susah gampang ya...., akhirnya dari pada bingung saya mencoba searching untuk ukuran tali tas standard. Dan ketemulah dari salah satu situs berbahasa inggris. Sayangnya saya waktu nyari tidak langsung saya simpan situs aslinya (kebiasaan buruk deh). Saya hanya mencatat di buku saya ukuran-ukurannya...
Nah berikut ukuran tali tas nya...
Menghitung Kebutuhan Lebar Tas
Untuk mengukur lebar tas, kebutuhan kainnys 4 kali ari hasil akhir yang diinginkan. Sebagai contoh, untuk tali ukuran 1/2 inch, maka kita membutuhkan kain selebar 2 inch. Untuk tali ukuran 1 inch dibutuhkan kain selebar 4 inch, demikian seterusnya. Sesuaikan dengan kebutuhan tali yang kita inginkan.
Macam Panjang Tali Tas
- Wrist strap (Tali yang ada di dompet). Untuk wrist strap ini biasanya membentuk ukuran lubang sekitar 5 inch, sedangkan panjang tali yang dibutuhkan sekitar 10-12 inch.
- Tali Pendek untuk Pegangan Tas. Untuk tali pegangan tas, ukuran yang biasa digunakan antara 12-20 inch disesuaikan dengan model tas.
- Tali lengan (shoulder strap). Tali lengan biasanya menggunakan ukuran panjang 30 inch.
- Tali lengan panjang. Untuk tali lengan panjang, tapi tidak difungsikan untuk tali silang ukuran yang dipakai adalah 40 inch.
- Tali Panjang Silang (Cross Body Strap). Untuk cross body strap panjang yang dibutuhkan sekitar 50 inch.
Semoga bermanfaat ^-^
Saya sedang kembali ke minat awal nih, rencana membuat gamis sementara tertunda dulu karena dapat pesanan membuat totebag dan aneka dompet dari kain polos. Pesanan kali ini, untuk totebagnya berukuran customized sehingga saya harus membuat ukuran sendiri.
Saat mengukur sendiri, baru terasa ternyata membuat ukuran tali tas yang standard itu susah-susah gampang ya...., akhirnya dari pada bingung saya mencoba searching untuk ukuran tali tas standard. Dan ketemulah dari salah satu situs berbahasa inggris. Sayangnya saya waktu nyari tidak langsung saya simpan situs aslinya (kebiasaan buruk deh). Saya hanya mencatat di buku saya ukuran-ukurannya...
Nah berikut ukuran tali tas nya...
Menghitung Kebutuhan Lebar Tas
Untuk mengukur lebar tas, kebutuhan kainnys 4 kali ari hasil akhir yang diinginkan. Sebagai contoh, untuk tali ukuran 1/2 inch, maka kita membutuhkan kain selebar 2 inch. Untuk tali ukuran 1 inch dibutuhkan kain selebar 4 inch, demikian seterusnya. Sesuaikan dengan kebutuhan tali yang kita inginkan.
Macam Panjang Tali Tas
- Wrist strap (Tali yang ada di dompet). Untuk wrist strap ini biasanya membentuk ukuran lubang sekitar 5 inch, sedangkan panjang tali yang dibutuhkan sekitar 10-12 inch.
- Tali Pendek untuk Pegangan Tas. Untuk tali pegangan tas, ukuran yang biasa digunakan antara 12-20 inch disesuaikan dengan model tas.
- Tali lengan (shoulder strap). Tali lengan biasanya menggunakan ukuran panjang 30 inch.
- Tali lengan panjang. Untuk tali lengan panjang, tapi tidak difungsikan untuk tali silang ukuran yang dipakai adalah 40 inch.
- Tali Panjang Silang (Cross Body Strap). Untuk cross body strap panjang yang dibutuhkan sekitar 50 inch.
Semoga bermanfaat ^-^
Langganan:
Postingan (Atom)