Minggu, 30 Oktober 2016

Jenis-Jenis Kain Katun

Pagi sahabat....

Ini saya akan posting jenis-jenis kain katun, yang saya copy habis dari sini

Kain katun adalah jenis kain rajut, yang berbahan dasar serat kapas. Ada jenis kain yang serupa dengan kain katun yaitu kain PE. Teknik mudah membedakannya adalah kalau kain katun dibakar maka baunya mirip kertas atau kayu dibakar, akan menjadi abu, dan jalannya api lambat.
Keunggulan kain katun:
– Tidak menyusut kalau dicuci
– Tidak luntur untuk bahan yang berwarna
– Mudah disablon
– Menyerap keringat.
– Adem dipakai
– Tidak berbulu
Kekurangan:
– Bahan terasa dingin dan agak kaku
– Gampang kusut
– Rentan terhadap jamur
Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat jenis-jenis dari kain katun:

1. Katun biasa
Motifnya macam-macam : polos, garis, kotak, bunga atau abstrak. Harga relatif lebih murah, tidak ada ciri khusus seperti kode warna,  daya serap keringat sedang sampai dengan bagus, tergantung prosentasi bahan katunnya. Warnanya awet walaupun masih dibawah katun Jepang.

2. Katun Jepang
Katun jepang biasanya istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100% full cotton. Jenis katun jepang yang full katun sendiri ada bermacam-macam , ada yang produk lokal, ada pula yang produk import. Tidak Selalu katun Jepang bertekstur mengkilat/ shiny . Combed 100% Cotton yang shiny disebut katun sateen. katun jenis ini telah menggunakan teknik finishing tambahan yang dinamakan ‘sateen weave’.
Perlu di ingat bahwa sateen bukanlah satin. Banyak orang salah pengertian tentang sateen, Meskipun dua kata tersebut terdengar serupa tapi tidak sama,  Sateen adalah suatu proses tambahan dengan menempatkan benang lebih di setiap per inci persegi pada permukaan pintalan benang 100% katun. Sehingga menghasilkan linen berkualitas dengan tekstur yang lembut dan mengkilap. Sedangkan satin merupakan pintalan serat kain yang bisa terdiri dari nilon, sutra, atau gabungan keduanya.
Katun Jepang sekilas sama seperti kain katun pada umumnya, tetapi jika diperhatikan ada beberapa ciri khusus, yaitu : dibagian sisi ujung bahan terdapat tulisan “japan design” dan atau terdapat kode warna pada kain tersebut. Daya serap keringat bagus, harga lebih mahal dari kain katun biasa, permukaan kain lebih halus. warna lebih awet dan tahan lama. sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.
Ciri khusus, yaitu :
– dibagian sisi ujung bahan terdapat tulisan “japan design” dan atau terdapat kode warna pada kain tersebut.
daya serap keringat bagus.
– harga lebih mahal dari kain katun biasa.
– permukaan kain lebih halus.
– warna lebih awet dan tahan lama.
– sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.

3. Katun Paris Motif
Sebetulnya katun Paris hampir sama dengan katun Jepang dalam hal daya serap keringat bagus, harga relatif lebih mahal, warna dan permukaan kain sama dengan katun Jepang. Sedangkan perbedaaanya adalah kain katun Paris lebih tipis dibanding katun Jepang. Biasa digunakan untuk blouse wanita.

4. Katun Paris polos
Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis. Harganya sendiri hampir sama dengan katun biasa, dan katun ini tidak ada kode warna di kainnya. Sering digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.

5. Katun Silk/India/Zada
Katun jenis ini ada 2 jenis yaitu yang tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini adalah : permukaan kain lebih mengkilap, harga lebih mahal diatas katun biasa, tapi tidak semahal katun Jepang, daya serap keringat paling rendah, warna kilapnya awet meskipun sering dicuci.

6. Katun Minyak
Kain katun ini sama seperti katun lainnya tapi permukaannya terkesan berminyak (kilapnya lain dengan katun silk). Harga sama dengan katun biasa, daya serap keringat lumayan,  kilap akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.

7. Katun Kombed /Cotton Combed
Adalah jenis kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu (serat Benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan lebih rata). Kain katun Kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20s dan 30s.
Katun Kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 20s.
Katun Kombed 30s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran 30s.
Kain katun kombed 20s lebih tebal daripada 30s. Sehingga kain katun 30s lebih lemas daripada kain katun 20s.

8. Katun Karded /Cotton Carded
Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-serat kapas halus yang tersisa (serat Benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata). Meskipun begitu kain katun karded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun kombed.
Umumnya bahan ini digunakan untuk kaos dengan target pasar kelas menengah karena lebih murah. Meskipun memiliki tekstur kurang halus tetapi tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alami. Kaos ini cukup menyerap keringat dan tidak panas. Pada kain katun karded hanya terdapat ukuran 20s dan 24s berdasarkan jenis benang yg digunakan.
Perbedaan antara kain katun kombed dan karded yang ada di pasaran adalah kain katun kombed lebih tebal daripada kain katun karded.

9. Teteron Cotton / TC
Bahan kaos ini dari jenis serat campuran,yaitu dari Cotton Combed 35% dan Polyester (Teteron) 65% Karateristik kain Teteron yaitu kurang menyerap keringat dan agak panas, lebih tahan kusut dan tidak melar meskipun dicuci berkali-kali, jika dibakar menghasilkan abu dan arang. Bahan ini biasa digunakan untuk sprei, hem dan celana.

10. Cotton Viscose /CVC
Bahan kaos ini juga dari jenis serat campuran, yaitu blending/ campuran dari Cotton Combed 55% & Viscose 45%.
Viscose adalah cairan organik kental yang digunakan untuk membuat rayon dan selofan. Viscose menjadi identik dengan rayon, bahan lembut yang biasa digunakan untuk baju, celana pendek, jaket, dan pakaian luar lainnya.
Serat viscose adalah salah satu serat yang paling banyak digunakan untuk aplikasi tekstil. Kain yang diproduksi dari serat viscose memiliki lapisan yang sangat baik, kecemerlangan warna dan nyaman. Karena sifatnya tersebut, viscose banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pakaian, perabotan rumah dan industri.
Dalam campuran dengan serat sintetis seperti polyester dan nilon, serat viscose menambahkan kelembutan, lapisan dan kenyamanan. Ketika dicampur dengan katun, viscose menambahkan lapisan yang lebih baik dan kecemerlangan warna. Dalam campuran dengan linen, viscose menambahkan kelembutan yang sangat dibutuhkan dan kedalaman warna. Sebagai serat selulosa buatan, viscose memiliki keseragaman parameter serat seperti denier, kekuatan, dan perpanjangan yang tidak terjadi dengan serat selulosa alami seperti katun. Parameter-parameter serat dapat diubah sesuka hati untuk mengoptimalkan kemampuan pencampuran dengan serat alami dan sintetis lainnya.
Karakteristik dari kain Cotton Viscose: tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil dari Cotton, dan bahan ini termasuk menyerap keringat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar