Malam Sahabat......
Melanjutkan cerita tentang pengalaman saya praktek bikin pola baju ya.....
Kali ini saya, mencoba membuat pola gamis dari pola yang dibagikan oleh Ummu Shofie disini
Dan seperti praktek saya yang pertama, saya juga hanya membuat pola atasannya saja.
Dan hasilnya, untuk ukuran badan buat saya pola ini sangat nyaman. Karena polanya sudah dimodifikasi dengan ditambah beberapa senti, di bagian depan dan belakang. Tapi pada bagian lengan, terasa sempit. Saya belum tahu, apakah ini efek pola atau efek pengukuran yang saya lakukan. Karena saat melakukan penyambungan bagian lengan ke bagian badan ukuranyya tidak pas. Kerung lengan yang saya buat, terlalu kecil bila dibandingkan dengan pola lengan.
Sehingga modellengan yang saya hasilkan bukan lengan licin seperti yang tertulis di pola, justru menjadi pola lengan kerut. Karena adanya kelebihan lebar kain pada bagian lengan.
Rencananya saya ingin mengulang membuat lagi. Dengan melakukan pengukuran ulang, memulai lagi dari awal. Sehingga saya bisa membandingkan dengan hasil saya kali ini
Semoga bermanfaat ^-^
Selasa, 29 November 2016
Selasa, 22 November 2016
Praktek Pola Gamis Praktis
Malam sahabat......
Setelah beberapa waktu sibuk mengumpulkan berbagai macam pola gamis, akhirnya saya memberanikan diri untuk mempraktekan langsung teori pembuatan gamis ini. Saya berencana untuk mencoba beberapa pola yang ada. Dan pilihan pertama saya, adalah pola praktis yang diberikan Ibu Tien dari sini.
Pola ini,adalah pola yang paling sederhana diantara pola gamis yang ada di internet. Karena ini pengalaman pertama saya membuat baju sendiri dengan mengukur ukuran badan saya juga mandiri, maka untuk memperkecil resiko kegagalan saya hanya mencoba pola bagian atas saja. Rencananya pola bagian bawah akan saya lanjutkan setelah saya menemukan pola badan atas. (Foto hasil pola menyusul ya...)
Dan hasilnya.....dari praktek pertama saya ini ternyata pola praktis ini kurang sesuai untuk saya gunakan. Mungkin karena badan saya yang ukurannya kalau membeli baju diantara L atau XL, jadinya saya tidak bisa menggunakan pola ini. Karena yang saya rasakan hasil praktek pola ini menghasilkan atasan yang kesempitan. Tapi saya masih penasaran dengan pola ini. Saya berencana mencoba pola ini untuk si kakak, yang ukuran bajunya M.
Meskipun gagal di praktek pertama, saya merasakan pola praktis ini sangat bermanfaat bagi saya. Setelah mencoba pola ini saya jadi lebih mudah memahami pola gamis yang cara menghitungnya lebih rumit dari pola ini. Jadi saya sangat merekomendasikan pola ini bagi yang belajar membuat gamis pertama kali.
Semoga bermanfaat ^-^
Setelah beberapa waktu sibuk mengumpulkan berbagai macam pola gamis, akhirnya saya memberanikan diri untuk mempraktekan langsung teori pembuatan gamis ini. Saya berencana untuk mencoba beberapa pola yang ada. Dan pilihan pertama saya, adalah pola praktis yang diberikan Ibu Tien dari sini.
Pola ini,adalah pola yang paling sederhana diantara pola gamis yang ada di internet. Karena ini pengalaman pertama saya membuat baju sendiri dengan mengukur ukuran badan saya juga mandiri, maka untuk memperkecil resiko kegagalan saya hanya mencoba pola bagian atas saja. Rencananya pola bagian bawah akan saya lanjutkan setelah saya menemukan pola badan atas. (Foto hasil pola menyusul ya...)
Dan hasilnya.....dari praktek pertama saya ini ternyata pola praktis ini kurang sesuai untuk saya gunakan. Mungkin karena badan saya yang ukurannya kalau membeli baju diantara L atau XL, jadinya saya tidak bisa menggunakan pola ini. Karena yang saya rasakan hasil praktek pola ini menghasilkan atasan yang kesempitan. Tapi saya masih penasaran dengan pola ini. Saya berencana mencoba pola ini untuk si kakak, yang ukuran bajunya M.
Meskipun gagal di praktek pertama, saya merasakan pola praktis ini sangat bermanfaat bagi saya. Setelah mencoba pola ini saya jadi lebih mudah memahami pola gamis yang cara menghitungnya lebih rumit dari pola ini. Jadi saya sangat merekomendasikan pola ini bagi yang belajar membuat gamis pertama kali.
Semoga bermanfaat ^-^
Unboxing Janome HD 3000 bagian 1
Setelah menunggu, dan berjuang dengan berbagai cara yang halal akhirnya Janome HD 3000 sampai juga di rumah. Saya membeli si Janome HD 3000 ini di Lazada dari toko Service Jaya Supply, kebetulan pada waktu itu sang pemilik toko sedang memberikan program discount dan bonus starter tool kit. Terus dari pihak lazada memberikan bonus discount ongkos kirim. Nah lho.... gimana saya nggak bahagia. Kan lumayan uang discountnya bisa buat belanja bawang sama cabe hehehe.....
Paket dibungkus plastik bubble |
Penampakan paketnya, dibungkus rapi dengan bubble wrap....
Janome dalam kardus |
Janome HD 3000 |
Cover Janome 3000 |
Posisi handle saat diangkat |
Posisi handle saat ditutup |
Untuk detail yang lainnya saya bahas di bagian 2 ya.... sekarang cerita yang ada di dalam kardus dulu.
Pedal Janome HD 3000 |
Pedal janome ini cukup besar, kalau dibandingkan dengan pedal lama saya.
Buku instruksi, kartu garansi dan pengantar dari toko SJS |
Perlengkapan bawaan dari Janome HD 3000 |
Hadiah dari SJS |
Itu dulu ya...sahabat. Detilnya menyusul....
Semoga bermanfaat ^-^
\\\\\\
\\\\\\
Sabtu, 19 November 2016
Teknik Pemasangan Tutup Tarik Tersembunyi
Sumber artikel dari sini
Tutup tarik ini pada umumnya dipakai pada belahan belakang baju kurung, gaun, rok, blus, dan sebagainya. Jenis tutup tarik ini sering disebut dengan istilah restleting jepang, sepatu mesin yang dipakai adalah sepatu khusus yang mempunyai dua lekukan gigi tutup tarik.
Teknik pemasangannya, yaitu :
(1) Letakan tutup tarik pada bagian dalam pakaian dan dijelujur bagian kiri dan bagian kanan tepat pada pinggir gigi, lalu di jahit dengan memakai sepatu khusus dan gigi tutup tarik tepat masuk ke tempat lekukan sepatu mesin kiri, sampai ujung tutup tarik 3 cm melewati titik bukaan
(2) Jahit bagian sisi yang lain pada tutup tarik
(3) Tutup tutup tarik, bila memakai lapisan jahit lapisan dalam kira-kira 0,5 cm dekat gigi tutup tarik. Jahit pada kampuh bahan utama dan tidak menembus bagian luar
(4) Jahitan tutup tarik tidak tampak pada bagian luar
Semoga bermanfaat ^-^
Tutup tarik ini pada umumnya dipakai pada belahan belakang baju kurung, gaun, rok, blus, dan sebagainya. Jenis tutup tarik ini sering disebut dengan istilah restleting jepang, sepatu mesin yang dipakai adalah sepatu khusus yang mempunyai dua lekukan gigi tutup tarik.
Teknik pemasangannya, yaitu :
(1) Letakan tutup tarik pada bagian dalam pakaian dan dijelujur bagian kiri dan bagian kanan tepat pada pinggir gigi, lalu di jahit dengan memakai sepatu khusus dan gigi tutup tarik tepat masuk ke tempat lekukan sepatu mesin kiri, sampai ujung tutup tarik 3 cm melewati titik bukaan
(2) Jahit bagian sisi yang lain pada tutup tarik
(3) Tutup tutup tarik, bila memakai lapisan jahit lapisan dalam kira-kira 0,5 cm dekat gigi tutup tarik. Jahit pada kampuh bahan utama dan tidak menembus bagian luar
(4) Jahitan tutup tarik tidak tampak pada bagian luar
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Pemasangan Tutup Tarik Asimetri
Sumber artikel dari sini
Tempat pemasangan pada tutup tarik asimetris ini sama dengan tutup tarik simetris. Teknik pemasangannya, yaitu :
(1) Tutup tarik disetik menelengkup pada bagian kiri kurang lebih 2 mm dari tanda kampuh
(2) Tutup tutup tarik dan balikan ke bagian atas, membentuk lipit kecil di belakang kampuh jahitan. Jahit lurus lipatan menjadi barisan jahitan baru
(3) Kembangkan kampuh dan rapikan, kemudian setik bagian kanan kurang lebih ¾ s.d 1 cm dengan posisi tutup tarik bagian luar menghadap keatas
(4) Lepas setikan jahitan bantuan untuk membuka tutup tarik
Semoga bermanfaat ^-^
Tempat pemasangan pada tutup tarik asimetris ini sama dengan tutup tarik simetris. Teknik pemasangannya, yaitu :
(1) Tutup tarik disetik menelengkup pada bagian kiri kurang lebih 2 mm dari tanda kampuh
(2) Tutup tutup tarik dan balikan ke bagian atas, membentuk lipit kecil di belakang kampuh jahitan. Jahit lurus lipatan menjadi barisan jahitan baru
(3) Kembangkan kampuh dan rapikan, kemudian setik bagian kanan kurang lebih ¾ s.d 1 cm dengan posisi tutup tarik bagian luar menghadap keatas
(4) Lepas setikan jahitan bantuan untuk membuka tutup tarik
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Pemasangan Tutup Tarik Simetris
Sumber artikel dari sini
Tutup tarik simetris biasanya dipasangkan pada belahan seperti tengah belakang rok, blus, gaun, dan tengah muka blus.Tutup tarik yang dipakai adalah tutup tarik biasa.
Teknik pemasangannya :
(1) Beri tanda panjang tutup tarik, jahit kampuh pakaian sampai pada batas tutup tarik. Bukakan kampuh dan pres. Letakan tutup tarik pada bagian dalam pakaian, dan semat dari bagian luar pakaian dengan jarak kurang lebih 0.75 cm dari garis tengah belahan
(2) Jahit dengan mesin sisi tutup tarik pada kampuh kiri dan kanan dari bagian dalam pakaian
(3) Jahit dengan mesin tutup tarik dari bagian luar pakaian, mulai dari sisi kiri terus kesisi kanan belahan sehingga terdapat dua lidah yang sama besar
(4) Lepas jahitan perekat belahan untuk membuka retsleiting
Semoga bermanfaat ^-^
Tutup tarik simetris biasanya dipasangkan pada belahan seperti tengah belakang rok, blus, gaun, dan tengah muka blus.Tutup tarik yang dipakai adalah tutup tarik biasa.
Teknik pemasangannya :
(1) Beri tanda panjang tutup tarik, jahit kampuh pakaian sampai pada batas tutup tarik. Bukakan kampuh dan pres. Letakan tutup tarik pada bagian dalam pakaian, dan semat dari bagian luar pakaian dengan jarak kurang lebih 0.75 cm dari garis tengah belahan
(2) Jahit dengan mesin sisi tutup tarik pada kampuh kiri dan kanan dari bagian dalam pakaian
(3) Jahit dengan mesin tutup tarik dari bagian luar pakaian, mulai dari sisi kiri terus kesisi kanan belahan sehingga terdapat dua lidah yang sama besar
(4) Lepas jahitan perekat belahan untuk membuka retsleiting
Semoga bermanfaat ^-^
Penilaian Hasil Jahitan
Sumber artikel dari sini
Penilaian hasil jahitan bertujuan untuk mengetahui hasil praktik apakah sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Aspek yang dinilai meliputi ketepatan letak dan jatuhnya busana dibadan, kesesuaian busana dengan desain busana, dan kerapihan jahitan secara keseluruhan.
a) Ketepatan letak atau jatuhnya busana dibadan Busana yang baik adalah busana yang tidak sesak dan tidak longgar di badan sehingga tidak mengganggu pergerakan. Bagian- bagian busana seperti kerah, belahan dan saku, letaknya tepat dan seimbang sesuai proporsinya atau berdasarkan desain busana.
b) Kesesuaian busana dengan desain busana Busana yang diragakan disesuaikan dengan desain busananya. Kesesuaian busana dengan desain busana yang dinilai terutama pada siluet, garis hias, bentuk dan proporsi bagian-bagian busana seperti kerah, saku, penempatan kancing, dll
c) Kerapihan jahitan secara keseluruhan Pada saat busana dipakai, kerapihan jahitan hanya bisa dilihat dibagian luarnya saja, yang perlu diperhatikan dari bagian ini setikan berkerut atau tidak, rata atau datarnya kelim, belahan busana dan bagian-bagian busana lainnya. Selanjutnya yang dapat dilihat adalah cara pemasangan tutup tarik, lebar kampuh, jarak tusuk kelim, tiras dan benang yang berlebihan.
Semoga bermanfaat ^-^
Penilaian hasil jahitan bertujuan untuk mengetahui hasil praktik apakah sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Aspek yang dinilai meliputi ketepatan letak dan jatuhnya busana dibadan, kesesuaian busana dengan desain busana, dan kerapihan jahitan secara keseluruhan.
a) Ketepatan letak atau jatuhnya busana dibadan Busana yang baik adalah busana yang tidak sesak dan tidak longgar di badan sehingga tidak mengganggu pergerakan. Bagian- bagian busana seperti kerah, belahan dan saku, letaknya tepat dan seimbang sesuai proporsinya atau berdasarkan desain busana.
b) Kesesuaian busana dengan desain busana Busana yang diragakan disesuaikan dengan desain busananya. Kesesuaian busana dengan desain busana yang dinilai terutama pada siluet, garis hias, bentuk dan proporsi bagian-bagian busana seperti kerah, saku, penempatan kancing, dll
c) Kerapihan jahitan secara keseluruhan Pada saat busana dipakai, kerapihan jahitan hanya bisa dilihat dibagian luarnya saja, yang perlu diperhatikan dari bagian ini setikan berkerut atau tidak, rata atau datarnya kelim, belahan busana dan bagian-bagian busana lainnya. Selanjutnya yang dapat dilihat adalah cara pemasangan tutup tarik, lebar kampuh, jarak tusuk kelim, tiras dan benang yang berlebihan.
Semoga bermanfaat ^-^
Konsep 5 S Dalam Bekerja
Sumber artikel dari sini
Konsep 5 S menitik beratkan akan pentingnya penataan dan kebersihan di tempat kerja secara berkesinambungan guna meningkatkan efesiensi proses kerja. Istilah 5 S berasal dari huruf pertama istilah dalam bahasa Jepang yaitu seiri,seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1) Seiri yaitu ringkas. Menyusun barang-barang atau alat-alat dapat mengelompokkan berdasarkan urutan tingkat kepentingannya sehingga bekerja lebih ringkas.
2) Seiton yaitu rapi. Menyimpan barang ditempat yang tepat yang telah ditentukan sehingga dapat cepat ditemukan pada waktu yang dibutuhkan.
3) Seiso yaitu resik. Barang-barang, peralatan dan lokasi kerja ataupun lingkungan kerja selalu dalam keadaan bersih.
4) Seiketsu yaitu rawat. Melakukan pengulangan kegiatan ringkas, rapi dan resik sebagai kebiasaan.
5) Shitsuke yaitu rajin. Kegiatan ringkas, rapi, resik, rawat dilaksanakan secara disiplin dan menjadi kebiasaan hidup atau menetap dalam diri kita.
Manfaat dari bekerja dengan budaya kerja seperti di atas adalah akan membuat tempat kerja menjadi lebih teratur dan efesien sehingga melakukan pekerjaan lebih mudah dan memberikan rasa senang. Untuk menjahit tangan seperti menjelujur, mensum atau memasang kancing, siapkanlah alat-alat yang sesuai dengan keperluan seperti jarum, kancing, benang, dan sebagainya. Semua alat dan bahan ini ditempatkan pada satu kotak, dan diletakan pada tempat tertentu. Bekerjalah pada tempat yang rapi dan bersih sehingga tidak ada kemungkinan pakaian ternoda. Bila akan mengepres pakaian, siapkanlah meja setrika dan letakkan dekat dengan colokan listrik atau stop kontak
Semoga bermanfaat ^-^
Konsep 5 S menitik beratkan akan pentingnya penataan dan kebersihan di tempat kerja secara berkesinambungan guna meningkatkan efesiensi proses kerja. Istilah 5 S berasal dari huruf pertama istilah dalam bahasa Jepang yaitu seiri,seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1) Seiri yaitu ringkas. Menyusun barang-barang atau alat-alat dapat mengelompokkan berdasarkan urutan tingkat kepentingannya sehingga bekerja lebih ringkas.
2) Seiton yaitu rapi. Menyimpan barang ditempat yang tepat yang telah ditentukan sehingga dapat cepat ditemukan pada waktu yang dibutuhkan.
3) Seiso yaitu resik. Barang-barang, peralatan dan lokasi kerja ataupun lingkungan kerja selalu dalam keadaan bersih.
4) Seiketsu yaitu rawat. Melakukan pengulangan kegiatan ringkas, rapi dan resik sebagai kebiasaan.
5) Shitsuke yaitu rajin. Kegiatan ringkas, rapi, resik, rawat dilaksanakan secara disiplin dan menjadi kebiasaan hidup atau menetap dalam diri kita.
Manfaat dari bekerja dengan budaya kerja seperti di atas adalah akan membuat tempat kerja menjadi lebih teratur dan efesien sehingga melakukan pekerjaan lebih mudah dan memberikan rasa senang. Untuk menjahit tangan seperti menjelujur, mensum atau memasang kancing, siapkanlah alat-alat yang sesuai dengan keperluan seperti jarum, kancing, benang, dan sebagainya. Semua alat dan bahan ini ditempatkan pada satu kotak, dan diletakan pada tempat tertentu. Bekerjalah pada tempat yang rapi dan bersih sehingga tidak ada kemungkinan pakaian ternoda. Bila akan mengepres pakaian, siapkanlah meja setrika dan letakkan dekat dengan colokan listrik atau stop kontak
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Som Mesin
Sumber artikel dari sini
Kelim som mesin ini adalah kelim yang bekasnya di bagian baik seperti som tangan tetapi dengan menggunakan mesin, caranya :
a) Pinggir kain dikelim dengan jelujur sesuai dengan yang diinginkan
b) Kemudian kelim dilipatkan dengan bagian keliman kebawah sebesar keliman yang disisakan biasanya 0.2 cm
c) Dijahit pada sisa keliman dengan cara sepatu mesin sedikit di angkat
d) Kemudian turunkan sepatu mesin dan jahit terus berulang-ulang sampai selesai
e) Kelim som dapat dijahit dengan memakai mesin serbaguna
f) Kelim som dapat juga dibuat dengan memakai mesin khusus untuk garmen.
g) Mensom bahan-bahan yang tebal dan untuk konveksi (garmen) agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Semoga Bermanfaat ^-^
Kelim som mesin ini adalah kelim yang bekasnya di bagian baik seperti som tangan tetapi dengan menggunakan mesin, caranya :
a) Pinggir kain dikelim dengan jelujur sesuai dengan yang diinginkan
b) Kemudian kelim dilipatkan dengan bagian keliman kebawah sebesar keliman yang disisakan biasanya 0.2 cm
c) Dijahit pada sisa keliman dengan cara sepatu mesin sedikit di angkat
d) Kemudian turunkan sepatu mesin dan jahit terus berulang-ulang sampai selesai
e) Kelim som dapat dijahit dengan memakai mesin serbaguna
f) Kelim som dapat juga dibuat dengan memakai mesin khusus untuk garmen.
g) Mensom bahan-bahan yang tebal dan untuk konveksi (garmen) agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Semoga Bermanfaat ^-^
Kelim Rol
Sumber artikel dari sini
Kelim ini biasanya digunakan pada kain yang agak tebal.
Dapat dibuat dengan dua cara :
a) Kelim yang dibuat dengan mesin serbaguna dengan memakai sepatu rol serta setikan zig-zag.
b) Kelim juga dapat dibuat dengan cara manual, dengan memakai jarum tangan dengan cara menggulung kecil tiras, kemudian dijahit dengan tusuk balut. Kegunaan adalah kelim rol untuk mengelim pinggiran kain yang tipis, pinggiran baju kerut/rimpel, ujung lengan pof, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim ini biasanya digunakan pada kain yang agak tebal.
Dapat dibuat dengan dua cara :
a) Kelim yang dibuat dengan mesin serbaguna dengan memakai sepatu rol serta setikan zig-zag.
b) Kelim juga dapat dibuat dengan cara manual, dengan memakai jarum tangan dengan cara menggulung kecil tiras, kemudian dijahit dengan tusuk balut. Kegunaan adalah kelim rol untuk mengelim pinggiran kain yang tipis, pinggiran baju kerut/rimpel, ujung lengan pof, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Konveksi
Sumber artikel dari sini
Kelim konveksi yaitu kelim yang sering dipakai untuk menjahit pakaian konveksi, yaitu untuk keliman rok, blus, kemeja, ataupun kaki celanan. Caranya sama dengan kelim tindas tapi perbedaannya terletak pada tusukannya.
Tusukan kelim konveksi terdiri dari 2 baris yaitu di atas dan dibawah (double) dan lebarnya kurang lebih 1 cm.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim konveksi yaitu kelim yang sering dipakai untuk menjahit pakaian konveksi, yaitu untuk keliman rok, blus, kemeja, ataupun kaki celanan. Caranya sama dengan kelim tindas tapi perbedaannya terletak pada tusukannya.
Tusukan kelim konveksi terdiri dari 2 baris yaitu di atas dan dibawah (double) dan lebarnya kurang lebih 1 cm.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Tindas
Sumber artikel dari sini
Kelim tindas yaitu kelim yang dijahit dengan mesin. Kelim ini biasa digunakan untuk kain yang agak tebal.
Cara mengerjakan kelim tindas adalah, kelim dilipitkan sesuai dengan keinginan dan dilipatkan kurang lebih 1 cm, kemudian ditindas dengan mesin, hasil tindasan hanya satu jahitan yaitu pada pinggir kelim.
Kelim ini biasanya dipakai untuk pinggiran kemeja, ujung kaki piyama, kaki celana, bawah rok, blus, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim tindas yaitu kelim yang dijahit dengan mesin. Kelim ini biasa digunakan untuk kain yang agak tebal.
Cara mengerjakan kelim tindas adalah, kelim dilipitkan sesuai dengan keinginan dan dilipatkan kurang lebih 1 cm, kemudian ditindas dengan mesin, hasil tindasan hanya satu jahitan yaitu pada pinggir kelim.
Kelim ini biasanya dipakai untuk pinggiran kemeja, ujung kaki piyama, kaki celana, bawah rok, blus, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Palsu
Sumber artikel dari sini
Kelim palsu yaitu kelim untuk mengatasi masalah bila panjang kain tidak cukup untuk dibuat keliman, atau bahan yang terlalu tebal untuk dikelimkan, maka dibuat kelim palsu. Membuat kelim palsu yaitu dengan cara menyambungkan kain untuk kelim, kain yang digunakan bisa bahan yang sama atau bahan lain yang lebih tipis (jika bahan yang akan disambung terlalu tebal) tetapi warna kain penyambungnya sama dengan bahan pakaian.
Cara penggabungannya adalah:
Untuk kelim, kelim som, kelim sumsang, tusuk flanel dan kelim rompak di kerjakan dengan jarum tangan, tapi untuk merompok biasa dikerjakan dengan jahit mesin dan untuk mensom keduanya tetap dengan tangan.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim palsu yaitu kelim untuk mengatasi masalah bila panjang kain tidak cukup untuk dibuat keliman, atau bahan yang terlalu tebal untuk dikelimkan, maka dibuat kelim palsu. Membuat kelim palsu yaitu dengan cara menyambungkan kain untuk kelim, kain yang digunakan bisa bahan yang sama atau bahan lain yang lebih tipis (jika bahan yang akan disambung terlalu tebal) tetapi warna kain penyambungnya sama dengan bahan pakaian.
Cara penggabungannya adalah:
1.Ambil 2 lembar kain dgn panjang yang sama lebar yang beda.
2.Satukan 2 kain itu dengan cara stik mesin.
3.Obraslah kain yang berukuran lebar yang lebih pendek.
4.Lipatlah kain dengan menutup tiras yang sudah di stik mesin.
5.Kelimlah dengan tusuk feston pada bagian tiras yang sudah di obras. Untuk kelim, kelim som, kelim sumsang, tusuk flanel dan kelim rompak di kerjakan dengan jarum tangan, tapi untuk merompok biasa dikerjakan dengan jahit mesin dan untuk mensom keduanya tetap dengan tangan.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Yang Dirompok
Sumber artikel dari sini
Kelim yang di rompok terutama untuk bahan yang tebal seperti jas, mantel, teknik pengerjaannya sama dengan disum, cuma tiras pinggirnya tidak dilipatkan tapi dirompok dengan bahan yang tipis agar tidak terlalu tebal, kemudian baru di sum.
Caranya :
Kelim yang di rompok terutama untuk bahan yang tebal seperti jas, mantel, teknik pengerjaannya sama dengan disum, cuma tiras pinggirnya tidak dilipatkan tapi dirompok dengan bahan yang tipis agar tidak terlalu tebal, kemudian baru di sum.
Caranya :
1.Satukan kain yang tebal dengan kain yang tipis, ukuran kain tipis ¼ kain yang tebal, dengan cara stik mesin
2.Lipatlah kain yang tipis dengan lebar yang sama.
3.Lalu lipat kearah dalam dengan menutupi tiras yang sudah di stik tadi sehingga menyatu dengan kain yang tebal.
4.Ujung lipatan tadi disatukan dengan cara kelim biasa.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Kelim Tusuk Flanel
Sumber artikel dari sini
Kelim tusuk flanel yaitu kelim yang bahan pinggirnya di obras, tanpa melipatnya kedalam. Terutama dipakai untuk teknik pengerjaan yang kelimnya lebih rapi dan lebih berkualitas dan juga untuk bahan yang tebal, untuk rok, blus, ujung lengan dan sebagainya.
Caranya :
a) Dilipitkan pinggir rok, selebar yang dinginkan dan di bantu dengan jelujur
b) Dijahit dengan tusuk flanel yang satu diatas keliman tidak tembus sampai keluar dan yang satunya dibawah kelim dekat pinggir lipatan dengan langkah mundur;
c). Hasil dari bagian baik hanya tampak satu baris dengan jarak 0.5 cm
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim tusuk flanel yaitu kelim yang bahan pinggirnya di obras, tanpa melipatnya kedalam. Terutama dipakai untuk teknik pengerjaan yang kelimnya lebih rapi dan lebih berkualitas dan juga untuk bahan yang tebal, untuk rok, blus, ujung lengan dan sebagainya.
Caranya :
a) Dilipitkan pinggir rok, selebar yang dinginkan dan di bantu dengan jelujur
b) Dijahit dengan tusuk flanel yang satu diatas keliman tidak tembus sampai keluar dan yang satunya dibawah kelim dekat pinggir lipatan dengan langkah mundur;
c). Hasil dari bagian baik hanya tampak satu baris dengan jarak 0.5 cm
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Kelim Sumsang
Sumber artikel dari sini
Kelim Sumsang
Teknik mengerjakan/caranya sama dengan mengelim, tapi beda kerjanya pada cara memasukkan jarumnya yaitu dua kali dalam satu lubang sehingga benangnya mati dan tidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan sama dengan mengelim.
Semoga bermanfaat ^-^
Kelim Sumsang
Teknik mengerjakan/caranya sama dengan mengelim, tapi beda kerjanya pada cara memasukkan jarumnya yaitu dua kali dalam satu lubang sehingga benangnya mati dan tidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan sama dengan mengelim.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Mengelim Busana
Sumber artikel dari sini
Mengelim/lebar kelim bervariasi sesuai dengan model serta jenis bagian busana yang akan di kelim. Untuk bagian bawah busana lebar kelim berkisar dari 1 s.d 5 cm. Untuk gorden agar lebih seimbang lebar kelim 5 s.d 7 cm dan ada juga yang lebih lebar dari itu, yang penting ada keseimbangan antara lebar,panjang/tinggi gortden tersebut. Kelim dapat dilakukan dengan tangan dan dengan mesin, supaya hasil yang didapatkan lebih indah dan bagus kelim dapat dikerjakan dengan tangan.
Mengelim
Mengelim dipakai untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan dan sebagainya.
Untuk mengelim bagian-bagian busana tesebut di atas,
lebar kelim berkisar antara 3 s.d 5 cm,caranya:
a) Lipatkan pinggir rok sesuai lebar yang kita inginkan
b) Tirasnya dilipatkan kedalam lebih kurang 1 cm dan dibantu dengan jelujuran
c) Kemudian di sum dengan jarum, upayakan dalam lipatan betul-betul rata dan dijahit dengan jarum tangan.
Mengelim/menusukkan benang kebahan pada bagian bawah lebih kurang 3 helai benang, sehingga tidak kelihatan bekas tusukannya, cara ini dilakukan terus-menerus sampai selesai. Supaya hasilnya kuat dan hasil tusukan tidak gampang lepas lebih kurang setiap 6 langkah tusukan dimatikan agar tidak lepas.
Semoga bermanfaat ^-^
Mengelim/lebar kelim bervariasi sesuai dengan model serta jenis bagian busana yang akan di kelim. Untuk bagian bawah busana lebar kelim berkisar dari 1 s.d 5 cm. Untuk gorden agar lebih seimbang lebar kelim 5 s.d 7 cm dan ada juga yang lebih lebar dari itu, yang penting ada keseimbangan antara lebar,panjang/tinggi gortden tersebut. Kelim dapat dilakukan dengan tangan dan dengan mesin, supaya hasil yang didapatkan lebih indah dan bagus kelim dapat dikerjakan dengan tangan.
Mengelim
Mengelim dipakai untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan dan sebagainya.
Untuk mengelim bagian-bagian busana tesebut di atas,
lebar kelim berkisar antara 3 s.d 5 cm,caranya:
a) Lipatkan pinggir rok sesuai lebar yang kita inginkan
b) Tirasnya dilipatkan kedalam lebih kurang 1 cm dan dibantu dengan jelujuran
c) Kemudian di sum dengan jarum, upayakan dalam lipatan betul-betul rata dan dijahit dengan jarum tangan.
Mengelim/menusukkan benang kebahan pada bagian bawah lebih kurang 3 helai benang, sehingga tidak kelihatan bekas tusukannya, cara ini dilakukan terus-menerus sampai selesai. Supaya hasilnya kuat dan hasil tusukan tidak gampang lepas lebih kurang setiap 6 langkah tusukan dimatikan agar tidak lepas.
Semoga bermanfaat ^-^
Jumat, 18 November 2016
Tusuk Dasar Menjahit
Sumber artikel dari sini
Tusuk Dasar Menjahit
Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Tusuk Jelujur
Teknik membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri, guna tusuk jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.
a. Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
b. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang sama (konsisten) berguna untuk tusuk sementara pada smook.
c. Tusuk jelujur renggang yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.
2. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak yang sama, tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.
3. Tusuk Flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flannel sering digunakan, terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, disamping itu tusuk flannel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah, tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian selterusnya sampai selesai. Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau dimanapun tusuk flannel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum kebahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).
4. Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
5. Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan kekiri kesan benang dari tusukan agak miring.
6. Tusuk Batang/Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur ± 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).
7. Tusuk Rantai
Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum keluar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
8. Tusuk Silang
Tusuk ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus kekanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk ke dua di mulai dari kanan bawah terus kekiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang diatas kain) dan seterusnya sampai selesai.
9. Tusuk Piguar
Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel. Disamping itu tusuk piguar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah tangga.
Semoga bermanfaat ^-^
Tusuk Dasar Menjahit
Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Tusuk Jelujur
Teknik membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri, guna tusuk jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.
a. Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
b. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang sama (konsisten) berguna untuk tusuk sementara pada smook.
c. Tusuk jelujur renggang yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.
2. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak yang sama, tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.
3. Tusuk Flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flannel sering digunakan, terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang harganya mahal, disamping itu tusuk flannel juga dapat digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan, untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga mengikuti motif dekonasi. Caranya, jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75 cm turun kebawah, tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian selterusnya sampai selesai. Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok) atau dimanapun tusuk flannel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu menusukkan jarum kebahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).
4. Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
5. Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan kekiri kesan benang dari tusukan agak miring.
6. Tusuk Batang/Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan langkah mundur ± 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan, jarum ditarik keluar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).
7. Tusuk Rantai
Tusuk rantai fungsinya untuk membuat hiasan tekniknya dengan langkah maju, dengan memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukan kembali pada lubang tempat jarum dilingkarkan pada jarum, ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang kedua selanjutnya jarum kembali menusuk lubang tempat jarum keluar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula, begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.
8. Tusuk Silang
Tusuk ini berfungsi untuk membuat hiasan. Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut: dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus kekanan bawah (tusukan pertama). Kemudian tusuk ke dua di mulai dari kanan bawah terus kekiri atas, letak tusukan sejajar baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian bawah, (tusukan yang terlihat menyilang diatas kain) dan seterusnya sampai selesai.
9. Tusuk Piguar
Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel. Disamping itu tusuk piguar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah tangga.
Semoga bermanfaat ^-^
Mengenal Kain Blacu
Artikel Diambil dari sini
Kain blacu atau kain blaco sering merupakan kain yang paling rendah kualitasnya. Biasanya dijual di pasaran dalam keadaan grey atau belum diputihkan. Kain blacu adalah kain dasar dari kain mori, yaitu kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas dan biasanya dipakai sebagai bahan untuk membuat kain batik. Ada 2 jenis kain mori yaitu kain mori yang telah mengalami proses pemutihan atau bleaching dan kain mori yang belum diputihkan. Kain mori pernah pula amat populer sebagai bahan pakaian yaitu pada era 1960–1970-an. Untuk kain yang belum diputihkan tersebutlah yang juga disebut sebagai kain blacu (belacu).
Kain blaco ini sebagian besar sudah dihasilkan di dalam negeri. Kain blacu merupakan nama salah satu kain yang terbuat dari kapas sehingga sangat aman untuk digunakan. Kain blacu sendiri punya sifat fleksibel, sehingga bisa dibentuk dengan berbagai macam model. Blacu sendiri tidak memiliki warna, karena warna kain blacu adalah warna murni atau asli (belum mengalami pewarnaan atau pemutihan).
Kain blacu berbahan dasar kapas, untuk menjadi kain kapas harus melalui proses pemintalan atau bahasa asingnya spinning. Spinning merupakan proses untuk mengubah kapas menjadi benang. Setelah menjadi benang kemudian melalui proses soft winder atau penggulungan benang pintal. Setelah benang-benang tergulung kemudian masuk proses penenunan. Penenunan adalah proses mencetak benang menjadi lembaran-lembaran kain.
Beberapa pengusaha batik sendiri ada yang menenun dengan alat tenun bukan mesin. Kain blaco dalam pasaran tiap piece mempunyai ukuran lebar antara 30-43 inchi panjang 48 yard, sedang konstruksi anyamannya nomor benang lusi Ne1 34-20, pakan Ne1 34-20, tetal per inchi lusi 64-68, pakan 48-64. Selain berbahan dasar kapas, terdapat juga blacu dengan bahan rayon dan polyester.
Kain blacu dulu tidak banyak yang menggunakannya, dulu hanya digunakan sebagai bungkus tepung, gula ataupun beras. Sekarang seiring berkembangnya fashion dan gaya hidup go green kain blacu mulai dilirik oleh industri-industri tekstil. Pelaku bisnis souvenir terutama yang berbahan dasar kain sekarang ini mengembangkan kreasinya menggunakan kain blacu.
Kain blacu juga bisa menjadi salah satu alternative pengganti kantong plastik. Semakin meningkatnya isu global warming ternyata bisa menjadi ladang bisnis baru. Ancaman global warming membuat banyak orang sadar pentingnya menjaga lingkungan. Otomatis mereka harus mengurangi penggunaan benda yang bisa membuat semakin parah pemanasan global, misalnya dalam penggunaan kantong plastik. Salah satu cara mengatasinya adalah mencari alternative pengganti kantong plastik, yaitu menggunakan tas berbahan kain blacu. Saat ini kain blacu bukan hanya menjadi alternative pengganti tas plastik tapi sudah menjadi tren.
Kain blacu saat ini semakin banyak penggunaannya. Sekarang kita bisa menjumpai kain blacu digunakan sebagai tas, taplak meja, tempat tisu, sarung bantal, gorden, dan masih banyak lagi. Pemilihan bahan kain blacu dikarenakan harganya relatif murah dan warnanya pun natural sehingga bisa dikreasikan. Blacu sendiri bahan dasarnya dari kapas yang ringan dan mudah dibentuk berbagai produk. Kain blacu tentu sangat aman digunakan karena bahan dasaranya alami, serta dapat digunakan berulang kali.
Semoga bermanfaat ^-^
Mengenal Jaket Parasut
Sumber artikel dari sini
Merupakan jenis jaket yang memiliki banyak warna dan tekstur. Jenis jaket ini merupakan jenis spesial yang memiliki tekstur kusut . Membicarakan tentang jenis parasut, mungkin pembaca memiliki talaran langsung terhadap cabang olahraga tenjun payung. Istilah parasut sendiri merupakan istilah dari bahasa prancis “para” (melindungi) dan "chute" (jatuh). Jadi, parasut sebenarnya merupakan isitlah lain dari "perlindungan ketika jatuh".
Karakteristik utama dari jenis parasut ialah anti air (tidak semua jenis parasut juga anti air) jenis ini sangat cocok juga digunakan pada musim dingin ataupun musim hujan. Pada zaman dahulu jenis parasut terbuat dari bahan sutra, tetapi pada zaman ini jenis kain parasut memiliki varian yang lebih modern seiring perkembangan zaman, sebagai contoh ada yang dari bahan polyester dan bahan nilon. Ada yang dilapisi dakron ataupun satin sebagai puring pada bagian dalam agar terasa hangat dan nyaman. Bentuk puring dalamnya pun bermacam macam ada yang berbentuk jaring adapula yang berbentuk full tergantung jenis jaket parasut yang sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Penyimpanan Busana
Sumber artikel dari sini
Penyimpanan busana sangat diperlukan agar busana tidak rusak oleh ngengat, tempat penyimpanan diberi kamper. Busana yang disimpan dalam lemari ada yang dilipat, ada yang digantung seperti jas, pakaian kerja dan sebagainya. Khusus untuk pakaian-pakaian mewah seperti kebaya wanita yang terbuat dari tile (yang lemas) dan dihiasi dengan payet-payet jangan digantung karena akan mengakibatkan pakaian berubah ukuran menjadi lebih panjang. Tetepi sebaliknya penyimpanan selendang yang berjambul harus digantung, supaya jambulnya tidak berobah bentuk.
Penyimpanan kain songket tidak digantung dan tidak dilipat, tetapi digulung dan dibalut dengan kertas koran/kertas pola lalu dimasukan kedalam plastik yang diberi kamper. Pengemasan pakaian dalam lemari hendaklah sejenis pada tiap bagian lemari agar kelihatan rapi dan lebih mudah mencarinya. Dianjurkan sekali seminggu lemari dibuka atau di anginkan agar tidak pengap dan tidak lembab.
Semoga bermanfaat ^-^
Penyimpanan busana sangat diperlukan agar busana tidak rusak oleh ngengat, tempat penyimpanan diberi kamper. Busana yang disimpan dalam lemari ada yang dilipat, ada yang digantung seperti jas, pakaian kerja dan sebagainya. Khusus untuk pakaian-pakaian mewah seperti kebaya wanita yang terbuat dari tile (yang lemas) dan dihiasi dengan payet-payet jangan digantung karena akan mengakibatkan pakaian berubah ukuran menjadi lebih panjang. Tetepi sebaliknya penyimpanan selendang yang berjambul harus digantung, supaya jambulnya tidak berobah bentuk.
Penyimpanan kain songket tidak digantung dan tidak dilipat, tetapi digulung dan dibalut dengan kertas koran/kertas pola lalu dimasukan kedalam plastik yang diberi kamper. Pengemasan pakaian dalam lemari hendaklah sejenis pada tiap bagian lemari agar kelihatan rapi dan lebih mudah mencarinya. Dianjurkan sekali seminggu lemari dibuka atau di anginkan agar tidak pengap dan tidak lembab.
Semoga bermanfaat ^-^
Cara Pengemasan Busana
Sumber artikel dari sini
Kemasan merupakan tampilan terakhir dari busana untuk diserahkan pada konsumen bila ini merupakan pesanan. Sebelum dikemas terlebih dahulu diberi label yang merupakan keterangan atau isyarat untuk perawatan busana tersebut. Bentuk kemasan yang baik mestinya sudah dirancang sebelumnya.
Rancangan kemasan harus disesuaikan dengan bentuk produk dan tampilan yang diinginkan seperti untuk kemasan pakaian jadi dengan produksi massal memakai kemasan plastik transparan atau kotak plastik seperti kemasan untuk kemeja. Untuk kemasan jas atau pakaian pengantin lainnya kemasan dengan gantungan yang dilengkapi dengan sarung/plastiknya.
Fungsi kemasan disini adalah untuk keamanan, untuk keindahan penampilan, dan untuk promosi. Dalam perancangan kemasan ketiga unsur di atas perlu dipertimbangkan. Makin tinggi kwalitas produk makin mewah pada kemasannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kemasan merupakan tampilan terakhir dari busana untuk diserahkan pada konsumen bila ini merupakan pesanan. Sebelum dikemas terlebih dahulu diberi label yang merupakan keterangan atau isyarat untuk perawatan busana tersebut. Bentuk kemasan yang baik mestinya sudah dirancang sebelumnya.
Rancangan kemasan harus disesuaikan dengan bentuk produk dan tampilan yang diinginkan seperti untuk kemasan pakaian jadi dengan produksi massal memakai kemasan plastik transparan atau kotak plastik seperti kemasan untuk kemeja. Untuk kemasan jas atau pakaian pengantin lainnya kemasan dengan gantungan yang dilengkapi dengan sarung/plastiknya.
Fungsi kemasan disini adalah untuk keamanan, untuk keindahan penampilan, dan untuk promosi. Dalam perancangan kemasan ketiga unsur di atas perlu dipertimbangkan. Makin tinggi kwalitas produk makin mewah pada kemasannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Penyetrikaan Pada Busana
Sumber artikel dari sini
Penyeterikaan dan prengepresan pakaian jadi dengan tujuan menambah kerapian dan keindahan. Langkah kerja hendaklah disesuaikan dengan desain busana, seperti contoh berikut:
a. Penyetrikaan kemeja terlebih dahulu di setrika bagian kerah kemudian lengan dan sebagainya. Untuk kemeja lengan pendek dapat disetrika dengan melanjutkan garis bahu kelengan, tetapi untuk kemeja lengan panjang dengan menyetrika mengikuti garis belahan manset lengan.
b. Untuk penyetrikaan celana dengan cara mendempetkan kampuh sisi luar dengan sisi dalam lalu dipress berarti patahannya ditengah muka dan tengah belakang pipa celana. (cara ini dilakukan untuk celana yang kampuhnya terbuka)
c. Pakaian wanita seperti rok pada saat proses menjahit, kampuh dan lipit-lipitnya sudah dilakukan pengepresan, sedangkan untuk penyetrikaan akhir, cara pertama adalah menyetrika secara keseluruhan, kemudian bagian pinggang, bagian kelim, khusus untuk pakaian kerja, baju kurung dan blus yang mempunyai lengan licin (lengan suai) penyetrikaan lengan tanpa patahan dari puncak lengan tetapi patahannya sama dengan lengan kemeja lengan panjang.
d. Pakaian anak-anak seperti gaun, atau rok yang kembang/berkerut, di seterika dengan mengembangkan dan jangan didempetkan kerutannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Penyeterikaan dan prengepresan pakaian jadi dengan tujuan menambah kerapian dan keindahan. Langkah kerja hendaklah disesuaikan dengan desain busana, seperti contoh berikut:
a. Penyetrikaan kemeja terlebih dahulu di setrika bagian kerah kemudian lengan dan sebagainya. Untuk kemeja lengan pendek dapat disetrika dengan melanjutkan garis bahu kelengan, tetapi untuk kemeja lengan panjang dengan menyetrika mengikuti garis belahan manset lengan.
b. Untuk penyetrikaan celana dengan cara mendempetkan kampuh sisi luar dengan sisi dalam lalu dipress berarti patahannya ditengah muka dan tengah belakang pipa celana. (cara ini dilakukan untuk celana yang kampuhnya terbuka)
c. Pakaian wanita seperti rok pada saat proses menjahit, kampuh dan lipit-lipitnya sudah dilakukan pengepresan, sedangkan untuk penyetrikaan akhir, cara pertama adalah menyetrika secara keseluruhan, kemudian bagian pinggang, bagian kelim, khusus untuk pakaian kerja, baju kurung dan blus yang mempunyai lengan licin (lengan suai) penyetrikaan lengan tanpa patahan dari puncak lengan tetapi patahannya sama dengan lengan kemeja lengan panjang.
d. Pakaian anak-anak seperti gaun, atau rok yang kembang/berkerut, di seterika dengan mengembangkan dan jangan didempetkan kerutannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Pengepresan Pada Garmen
Sumber artikel dari sini
Untuk mendapat kwalitas produk pakaian yang baik dengan proses yang baik pula. Salah satunya teknik mempress atau pressing ada dua tahap pengepressan
A. Pengepressan Antara
Pengepressa antara yaitu pada saat proses penjahit dilakukan pressing pada bagian-bagian pakaian yaitu setiap langkah menjahit di press seperti:
1) Pengepressan kampuh yaitu kampuh bahu dan kampuh sisi, setelah bahu dan sisi disambungkan.
2) Pengepressan lipit seperti lipit pantas dan lipit-lipit lainya bila ada.
3) Pengepressan lapisan (Interlining) pada tengah muka, depun, krah dan sebagainya.
4) Pengepressan komponen-komponen seperti tutup kantong sebelum dipasangkan dan persiapan bagianbagian lainnya.
B. Pengepressan Akhir
Pengepressan akhir yaitu pengepressan yang dilakukan pada saat pakaian sudah siap (sudah jadi). Ini dapat dikerjakan dengan sterika press dan untuk di garmen dengan produksi yang besar dengan "Stream Doily atau stream tunnel"
Semoga bermanfaat ^-^
Untuk mendapat kwalitas produk pakaian yang baik dengan proses yang baik pula. Salah satunya teknik mempress atau pressing ada dua tahap pengepressan
A. Pengepressan Antara
Pengepressa antara yaitu pada saat proses penjahit dilakukan pressing pada bagian-bagian pakaian yaitu setiap langkah menjahit di press seperti:
1) Pengepressan kampuh yaitu kampuh bahu dan kampuh sisi, setelah bahu dan sisi disambungkan.
2) Pengepressan lipit seperti lipit pantas dan lipit-lipit lainya bila ada.
3) Pengepressan lapisan (Interlining) pada tengah muka, depun, krah dan sebagainya.
4) Pengepressan komponen-komponen seperti tutup kantong sebelum dipasangkan dan persiapan bagianbagian lainnya.
B. Pengepressan Akhir
Pengepressan akhir yaitu pengepressan yang dilakukan pada saat pakaian sudah siap (sudah jadi). Ini dapat dikerjakan dengan sterika press dan untuk di garmen dengan produksi yang besar dengan "Stream Doily atau stream tunnel"
Semoga bermanfaat ^-^
Kriteria Pola Busana Yang Baik
Sumber artikel dari sini
Kualitas pola pakaian akan ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
1) ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh si pemakai, hal ini mesti didukung oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh, serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh si pemakai;
2) kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah, dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran;
3) ketepatan memilih kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila, atau kertas koran;
4) kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap bagian-bagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim, dan lain sebagainya;
5) kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola. Agar pola tahan lama sebaiknya disimpan di tempat-tempat khusus seperti rak dan dalam kantongkantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal, serta dilengkapi dengan buku katalog.
Semoga bermanfaat ^-^
Kualitas pola pakaian akan ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
1) ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh si pemakai, hal ini mesti didukung oleh kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh, serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh si pemakai;
2) kemampuan dalam menentukan kebenaran garis-garis pola, seperti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah, dan lain sebagainya, untuk mendapatkan garis pola yang luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran;
3) ketepatan memilih kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila, atau kertas koran;
4) kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap bagian-bagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim, dan lain sebagainya;
5) kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola. Agar pola tahan lama sebaiknya disimpan di tempat-tempat khusus seperti rak dan dalam kantongkantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal, serta dilengkapi dengan buku katalog.
Semoga bermanfaat ^-^
Mengenal Pengepresan Busana
Sumber artikel dari sini
Mengerjakan Pengepresan
Pressing yaitu melakukan proses penekanan agar bahan lebih rapi dan berkualitas tinggi, dengan cara kerjanya:
1). Memeriksa busana yang akan dipress agar jelas yang akan dilakukan
2). Mempres bagian atas dan bawah
3). Mempres setikan kelim bawah
4). Mempres ban pinggang, saku atau bagian-bagian busana lainnya.
Pengaturan suhu sewaktu pengepresan disesuai-kan dengan bahan yang akan di press.
(a) Pengepresan dengan Setrika Press
Pada alat tersebut sudah ada tombol pengatur suhu. Suhu maksimal 1100 watt. Tombol yang nomor 6 dengan panas maksimal 1100 watt. Tombol nomor 1, 2 dan 3 pressnya sama dengan memakai strika biasa tanpa uap air. Untuk tombol 4, 5 dan 6 dapat mempress dengan uap air. Untuk pakaian sintetis dan silk panas maksimal sampai nomor 4, tapi harus memakai uap air. Dan untuk katun dan lenan bisa lebih.
(b) Pengepressan dengan Mesin Press
Harus disesuaikan dengan tanda-tanda suhu mesin. Nomor 1 untuk nilon, nomor 2 untuk silk, nomor 3 untuk wool, nomor 4 untuk katun dan nomor 5 untuk linen. Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen sudah memakai uap air. Untuk lebih jelasnya lihat buku pedoman petunjuk pemakaian mesin press, karena setiap tipe mesin press pengaturannya sesuai dengan spesifikasinya masing-masing.
(c) Memakai Setrika Biasa
Bila memakai seterika biasa panasnya juga disesuaikan dengan bahan yang akan dipress, kemudian dapat dipakai bahan katun yang dibasahkan untuk alas pengepresaan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi gosong pada pakaian. Pengaturan suhunya nomor 2 untuk silk dan nilon, nomor 3 untuk poliester dan rayon, nomor 4 untuk wool nomor 5 untuk katun dan nomor 6. untuk linen dengan strika yang panas maksimal 450 watt. Seandainya memakai seterika yang panasnya 300 watt bisa dengan panas maksimal untuk mengepres polyester dan rayon dan dengan mengalas dengan kain katun basah.
Semoga bermanfaat ^-^
Mengerjakan Pengepresan
Pressing yaitu melakukan proses penekanan agar bahan lebih rapi dan berkualitas tinggi, dengan cara kerjanya:
1). Memeriksa busana yang akan dipress agar jelas yang akan dilakukan
2). Mempres bagian atas dan bawah
3). Mempres setikan kelim bawah
4). Mempres ban pinggang, saku atau bagian-bagian busana lainnya.
Pengaturan suhu sewaktu pengepresan disesuai-kan dengan bahan yang akan di press.
(a) Pengepresan dengan Setrika Press
Pada alat tersebut sudah ada tombol pengatur suhu. Suhu maksimal 1100 watt. Tombol yang nomor 6 dengan panas maksimal 1100 watt. Tombol nomor 1, 2 dan 3 pressnya sama dengan memakai strika biasa tanpa uap air. Untuk tombol 4, 5 dan 6 dapat mempress dengan uap air. Untuk pakaian sintetis dan silk panas maksimal sampai nomor 4, tapi harus memakai uap air. Dan untuk katun dan lenan bisa lebih.
(b) Pengepressan dengan Mesin Press
Harus disesuaikan dengan tanda-tanda suhu mesin. Nomor 1 untuk nilon, nomor 2 untuk silk, nomor 3 untuk wool, nomor 4 untuk katun dan nomor 5 untuk linen. Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen sudah memakai uap air. Untuk lebih jelasnya lihat buku pedoman petunjuk pemakaian mesin press, karena setiap tipe mesin press pengaturannya sesuai dengan spesifikasinya masing-masing.
(c) Memakai Setrika Biasa
Bila memakai seterika biasa panasnya juga disesuaikan dengan bahan yang akan dipress, kemudian dapat dipakai bahan katun yang dibasahkan untuk alas pengepresaan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi gosong pada pakaian. Pengaturan suhunya nomor 2 untuk silk dan nilon, nomor 3 untuk poliester dan rayon, nomor 4 untuk wool nomor 5 untuk katun dan nomor 6. untuk linen dengan strika yang panas maksimal 450 watt. Seandainya memakai seterika yang panasnya 300 watt bisa dengan panas maksimal untuk mengepres polyester dan rayon dan dengan mengalas dengan kain katun basah.
Semoga bermanfaat ^-^
Membuat Rumah Kancing Sengkelit
Sumber artikel dari sini
Rumah kancing sengkelit yaitu rumah kancing yang di buat dari kain serong berbentuk pipa. Rumah kancing ini di buat untuk pakaian kebaya terbuat dari bahan renda seperti bahan brokad dan pada belahan yang dilapisi menurut bentuk yang digunakan pada tengah muka atau tengah belakang blus atau gaun dan pada ujung lengan. Kancing yang digunakan paling baik adalah kancing bulat atau kancing bola (ball buttons).
Rumah kancing sengkelit juga dapat di gunakan sebagai variasi atau hiasan, baik diujung lengan, kerah saku, maupun tengah muka seperti yang sering terdapat pada pakaian orang cina. Rumah kancing ini dibuat sebelum belahan pakaian diselesaikan karena pipa dipasangkan di antara lapisan belahan. Langkah kerja adalah sebagai berikut:
a). Gunting kain serong dengan ukuran lebar 1,5 cm dan panjang sesuai dengan keinginan.
b). Lipat dua lebar kain serong dengan bagian buruk kain berada sebelah atas dan jahit mesin lebar pipa 0,3 s.d 0,5 cm.
c). Pasangkan benang yang besar pada jarum tangan.
d). Tusukkan jarum pada salah satu ujung pipa sampai ujung terakhir (untuk membalikkan pipa).
e). Tarik jarum dan benang sehingga seluruh pipa dibalikan pada bahagian baik kain.
Membentuk sengkelit pipa memakai tali. Cara mengerjakan:
(1) Gunting kain serong dengan ukuran lebar diameter tali ditambah 2,5 cm.
(2) Potong tali dengan ukuran panjang dua kali panjang kain serong.
(3) Lipat dua lebar kain serong dengan bagian buruk kain berada sebelah atas.
(4) Masukkan tali diantara kain serong dan jahit mesin dengan menggunakan sepatu jahit khusus untuk menjahit tutup tarik
(5) Rapikan dan kecilkan tiras.
(6) Tarik ujung tali sehingga semua pipa dibalikkan pada bagian baik kain
Memasangkan sengkelit pipa pada belahan. Cara mengerjakan:
1) Buat dua buah garis paralel pada kertas pertama 0,6 cm dari pinggir dan kedua sama dengan ukuran diameter kancing.
2) Buat dua buah garis melintang dengan ukuran sama dengan diameter kancing.
3) Letakkan pipa pada garis parallel, kemudian pentul pada kedua garis melintang untuk menentukan panjang pipa dan beri tanda.
4) Potong pipa sesuai dengan tanda panjang yang sudah ditentukan, dan sejumlah yang dibutuhkan.
5) Buat tanda tempat pemasangan pipa pada belahan pakaian.
Pemasangan pipa ada yang rapat atau tidak berjarak antara pipa yang pertama dengan pipa yang lainnya dan ada yang diberi jarak.
6) Letakkan pipa pada tempat yang sudah diberi tanda dan jahit dengan mesin pada tanda garis tengah belahan.
7) Dempetkan bagian baik lapisan belahan diatas pipa dan jahit dengan mesin pada tanda garis tengah belahan.
8) Bukakan kampuhnya dan pres.
9) Balikkan lapisan kearah bagian dalam pakaian, dan jahit mesin garis sambungannya.
10) Jahitkan pinggiran dalam lapisan dengan tusuk sum pada pakaian.
Semoga bermanfaat ^-^
Rumah kancing sengkelit yaitu rumah kancing yang di buat dari kain serong berbentuk pipa. Rumah kancing ini di buat untuk pakaian kebaya terbuat dari bahan renda seperti bahan brokad dan pada belahan yang dilapisi menurut bentuk yang digunakan pada tengah muka atau tengah belakang blus atau gaun dan pada ujung lengan. Kancing yang digunakan paling baik adalah kancing bulat atau kancing bola (ball buttons).
Rumah kancing sengkelit juga dapat di gunakan sebagai variasi atau hiasan, baik diujung lengan, kerah saku, maupun tengah muka seperti yang sering terdapat pada pakaian orang cina. Rumah kancing ini dibuat sebelum belahan pakaian diselesaikan karena pipa dipasangkan di antara lapisan belahan. Langkah kerja adalah sebagai berikut:
a). Gunting kain serong dengan ukuran lebar 1,5 cm dan panjang sesuai dengan keinginan.
b). Lipat dua lebar kain serong dengan bagian buruk kain berada sebelah atas dan jahit mesin lebar pipa 0,3 s.d 0,5 cm.
c). Pasangkan benang yang besar pada jarum tangan.
d). Tusukkan jarum pada salah satu ujung pipa sampai ujung terakhir (untuk membalikkan pipa).
e). Tarik jarum dan benang sehingga seluruh pipa dibalikan pada bahagian baik kain.
Membentuk sengkelit pipa memakai tali. Cara mengerjakan:
(1) Gunting kain serong dengan ukuran lebar diameter tali ditambah 2,5 cm.
(2) Potong tali dengan ukuran panjang dua kali panjang kain serong.
(3) Lipat dua lebar kain serong dengan bagian buruk kain berada sebelah atas.
(4) Masukkan tali diantara kain serong dan jahit mesin dengan menggunakan sepatu jahit khusus untuk menjahit tutup tarik
(5) Rapikan dan kecilkan tiras.
(6) Tarik ujung tali sehingga semua pipa dibalikkan pada bagian baik kain
Memasangkan sengkelit pipa pada belahan. Cara mengerjakan:
1) Buat dua buah garis paralel pada kertas pertama 0,6 cm dari pinggir dan kedua sama dengan ukuran diameter kancing.
2) Buat dua buah garis melintang dengan ukuran sama dengan diameter kancing.
3) Letakkan pipa pada garis parallel, kemudian pentul pada kedua garis melintang untuk menentukan panjang pipa dan beri tanda.
4) Potong pipa sesuai dengan tanda panjang yang sudah ditentukan, dan sejumlah yang dibutuhkan.
5) Buat tanda tempat pemasangan pipa pada belahan pakaian.
Pemasangan pipa ada yang rapat atau tidak berjarak antara pipa yang pertama dengan pipa yang lainnya dan ada yang diberi jarak.
6) Letakkan pipa pada tempat yang sudah diberi tanda dan jahit dengan mesin pada tanda garis tengah belahan.
7) Dempetkan bagian baik lapisan belahan diatas pipa dan jahit dengan mesin pada tanda garis tengah belahan.
8) Bukakan kampuhnya dan pres.
9) Balikkan lapisan kearah bagian dalam pakaian, dan jahit mesin garis sambungannya.
10) Jahitkan pinggiran dalam lapisan dengan tusuk sum pada pakaian.
Semoga bermanfaat ^-^
Membuat Rumah Kancing Passpoile (Kumai Serong)
Sumber artikel dari sini
Rumah kancing passpoile biasanya dipakai untuk belahan busana kerja wanita dan pria, atau untuk busana yang terbuat dari bahan-bahan yang agak tebal seperti polyester, wool atau bahan campuran. Lebar bis lobang kancing berkisar antara 0,4-0,5 cm, bis dibuat dari bahan yang sama dengan memakai bahan serong.
Teknik menjahit nya:
a) Beri tanda rumah kancing dan dempetkan kumai serong tepat di atas tanda dengan posisi bagian baik pakaian keatas, dempetkan kumai serong bagian baik menghadap bagian baik busana sesuai dengan ukuran panjang lobang kancing (garis tengah kancing) dan ditambah 3cm.
b) Pindahkan tanda panjang dan lebar lobang kancing kebahan busana.
c) Jelujur dan jahit mesin sisi sebelah atas dan sisi sebelah bawah belahan.
d) Gunting garis tengah belahan dengan cara menggunting garis-garis tengah mulai dari tengah sampai 0,8 cm sebelum ujung sampai kedua ujung dan dari sini di gunting arah diagonal menuju sudut.
e) Balikkan bis kebahagian dalam pakaian dan rapikan lebar bis, lalu rapatkan belahan dengan tusuk balut.
f) Jahitkan guntingan sudut segitiga pada bagian dalam pakaian lalu di stik mesin garis lebar bis pada kedua sisinya dari bahagian luar pakaian.
g) Gunting celahan pada lapisan belahan bagian dalam pakaian sama lebar dengan lebar lobang kancing, kemudian jahit dengan tusuk balut
Semoga bermanfaat ^-^
Rumah kancing passpoile biasanya dipakai untuk belahan busana kerja wanita dan pria, atau untuk busana yang terbuat dari bahan-bahan yang agak tebal seperti polyester, wool atau bahan campuran. Lebar bis lobang kancing berkisar antara 0,4-0,5 cm, bis dibuat dari bahan yang sama dengan memakai bahan serong.
Teknik menjahit nya:
a) Beri tanda rumah kancing dan dempetkan kumai serong tepat di atas tanda dengan posisi bagian baik pakaian keatas, dempetkan kumai serong bagian baik menghadap bagian baik busana sesuai dengan ukuran panjang lobang kancing (garis tengah kancing) dan ditambah 3cm.
b) Pindahkan tanda panjang dan lebar lobang kancing kebahan busana.
c) Jelujur dan jahit mesin sisi sebelah atas dan sisi sebelah bawah belahan.
d) Gunting garis tengah belahan dengan cara menggunting garis-garis tengah mulai dari tengah sampai 0,8 cm sebelum ujung sampai kedua ujung dan dari sini di gunting arah diagonal menuju sudut.
e) Balikkan bis kebahagian dalam pakaian dan rapikan lebar bis, lalu rapatkan belahan dengan tusuk balut.
f) Jahitkan guntingan sudut segitiga pada bagian dalam pakaian lalu di stik mesin garis lebar bis pada kedua sisinya dari bahagian luar pakaian.
g) Gunting celahan pada lapisan belahan bagian dalam pakaian sama lebar dengan lebar lobang kancing, kemudian jahit dengan tusuk balut
Semoga bermanfaat ^-^
Membuat Rumah Kancing Biasa
Sumber artikel dari sini
Rumah kancing biasa, dibuat dengan mesin caranya sebagai beikut :
a). Menggunakan mesin biasa dengan tusukan lurus, caranya dengan memasangkan alat pada mesin yang membuat tusuk zig-zag adalah gerakan alat yang bergerak kearah kiri dan kanan. Sementara tusukan mesin tetap lurus sehingga hasilnya menjadi zig-zag.
b). Menggunakan mesin jahit khusus, lobang kancing ini banyak dipergunakan untuk membuat rumah kancing pada industri pakaian jadi (garmen).
c). Menggunakan mesin serbaguna, bila memakai mesin serbaguna dengan cara menyetel setikan pada setikan zig-zag atau memasangkan alat (suku cadang khusus) atau mengikuti teknik dari mesin tersebut, karena mesin serbaguna banyak sekali merek dan spesifikasinya. Untuk melobanginya dengan bantuan tusukan jarum pentul pada kedua ujung lobang kancing, lalu digunting dengan ujung gunting atau pendedel sampai batas ukuran lobang kancing. Fungsi jarum pentul disini agar tidak robek melebihi ukuran lobang kancing.
Semoga bermanfaat ^-^
Rumah kancing biasa, dibuat dengan mesin caranya sebagai beikut :
a). Menggunakan mesin biasa dengan tusukan lurus, caranya dengan memasangkan alat pada mesin yang membuat tusuk zig-zag adalah gerakan alat yang bergerak kearah kiri dan kanan. Sementara tusukan mesin tetap lurus sehingga hasilnya menjadi zig-zag.
b). Menggunakan mesin jahit khusus, lobang kancing ini banyak dipergunakan untuk membuat rumah kancing pada industri pakaian jadi (garmen).
c). Menggunakan mesin serbaguna, bila memakai mesin serbaguna dengan cara menyetel setikan pada setikan zig-zag atau memasangkan alat (suku cadang khusus) atau mengikuti teknik dari mesin tersebut, karena mesin serbaguna banyak sekali merek dan spesifikasinya. Untuk melobanginya dengan bantuan tusukan jarum pentul pada kedua ujung lobang kancing, lalu digunting dengan ujung gunting atau pendedel sampai batas ukuran lobang kancing. Fungsi jarum pentul disini agar tidak robek melebihi ukuran lobang kancing.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Menjahit Rompok
Sumber artikel dari sini
Rompok adalah penyelesain pinggir pakaian dengan menggunakan kumai serong atau bisban. Rompok sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung lengan, garis leher dan sebagainya. Besarnya hasil rompok untuk lingkar kerung lengan adalah 0.5 s.d 0.7 cm yang tampak dari bagian baik dan bagian buruk. Kumai serong didapat dengan menggunting bahan (kain) dengan arah serong (diagonal) dengan cara melipat bahan/kain dengan sudut 45 derjat dengan lebar lebih kurang 2.5 cm. Sedangkan bisban dapat dibeli di pasaran. Bisban tersedia dengan bermacam-macam warna.
a) Cara membuat kumai serong, kain dilipat dengan sudut 45 derajat, diukur sesuai dengan lebar yang diinginkan, lalu digunting sesuai dengan tanda.
b) Cara menyambung kain serong berbeda dengan kain lurus. Menyambung kain serong harus sesuai dengan arah benang.
c) Kegunaan rompok, selain untuk penyelesaian pinggiran pakaian, juga dipakai sebagai variasi atau hiasan pakaian yang biasa dipakai pada bagian leher, kerung lengan, ujung lengan, pada garis princes, garis empire atau pada kerah.
d) Cara menjahitkan rompok pada garis leher sebagai berikut :
Tempat memasangkan rompok pas pada tanda pola
1) Jahitkan kain serong pada pinggir yang akan dirompok lebih kurang 0.6 cm dari bagian baik, bagian baik bahan berhadapan, dan rapikan bis sesuai lebar yang diinginkan
2) Dilipatkan kedalam dengan lebar yang diinginkan dan dibagian dalam tiras kain serong dilipatkan melebihi batas rompok sebesar 1 mm
Semoga bermanfaat ^-^
Rompok adalah penyelesain pinggir pakaian dengan menggunakan kumai serong atau bisban. Rompok sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung lengan, garis leher dan sebagainya. Besarnya hasil rompok untuk lingkar kerung lengan adalah 0.5 s.d 0.7 cm yang tampak dari bagian baik dan bagian buruk. Kumai serong didapat dengan menggunting bahan (kain) dengan arah serong (diagonal) dengan cara melipat bahan/kain dengan sudut 45 derjat dengan lebar lebih kurang 2.5 cm. Sedangkan bisban dapat dibeli di pasaran. Bisban tersedia dengan bermacam-macam warna.
a) Cara membuat kumai serong, kain dilipat dengan sudut 45 derajat, diukur sesuai dengan lebar yang diinginkan, lalu digunting sesuai dengan tanda.
b) Cara menyambung kain serong berbeda dengan kain lurus. Menyambung kain serong harus sesuai dengan arah benang.
c) Kegunaan rompok, selain untuk penyelesaian pinggiran pakaian, juga dipakai sebagai variasi atau hiasan pakaian yang biasa dipakai pada bagian leher, kerung lengan, ujung lengan, pada garis princes, garis empire atau pada kerah.
d) Cara menjahitkan rompok pada garis leher sebagai berikut :
Tempat memasangkan rompok pas pada tanda pola
1) Jahitkan kain serong pada pinggir yang akan dirompok lebih kurang 0.6 cm dari bagian baik, bagian baik bahan berhadapan, dan rapikan bis sesuai lebar yang diinginkan
2) Dilipatkan kedalam dengan lebar yang diinginkan dan dibagian dalam tiras kain serong dilipatkan melebihi batas rompok sebesar 1 mm
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Menjahit Serip
Sumber artikel dari sini
Serip yaitu lapisan menurut bentuk/kain serong yang hasil lapisannya menghadap keluar. Serip berfungsi untuk penyelesaian pinggiran busana, disamping itu serip juga berfungsi untuk hiasan atau fariasi bagian busana. Serip sering dipakai pada garis leher, kerung lengan, ujung lengan, ataupun pinggir/bawah rok. Warna kain yang digunakan untuk serip, bisa kombinasi atau kain yang warnanya sepadan (serasi). Cara menjahitnya:
a) Tehnik menjahit serip sama dengan menjahit depun, tapi serip hasilnya menghadapnya keluar dan kalau depun hasilnya menghadap kedalam. Teknik meletakan bahan, waktu pemasangan serip kain bagian baik menghadap ke bagian buruk busana kemudian dijahit pada garis pola.
b) Tiras jahitan dirapikan dan digunting-gunting kecil/halus dengan menggunakan ujung gunting.
c) Kampuh dijahit dengan posisi tiras diarahkan ke luar (kampuh terjahit).
d) Dibalikan (diarahkan keluar) dan di pres dengan seterika agar rapi
e) Penyelesaian serip setelah dilipatkan kedalam lebih kurang 0.5 cm dijahit pada pinggir.
Semoga bermanfaat ^-^
Serip yaitu lapisan menurut bentuk/kain serong yang hasil lapisannya menghadap keluar. Serip berfungsi untuk penyelesaian pinggiran busana, disamping itu serip juga berfungsi untuk hiasan atau fariasi bagian busana. Serip sering dipakai pada garis leher, kerung lengan, ujung lengan, ataupun pinggir/bawah rok. Warna kain yang digunakan untuk serip, bisa kombinasi atau kain yang warnanya sepadan (serasi). Cara menjahitnya:
a) Tehnik menjahit serip sama dengan menjahit depun, tapi serip hasilnya menghadapnya keluar dan kalau depun hasilnya menghadap kedalam. Teknik meletakan bahan, waktu pemasangan serip kain bagian baik menghadap ke bagian buruk busana kemudian dijahit pada garis pola.
b) Tiras jahitan dirapikan dan digunting-gunting kecil/halus dengan menggunakan ujung gunting.
c) Kampuh dijahit dengan posisi tiras diarahkan ke luar (kampuh terjahit).
d) Dibalikan (diarahkan keluar) dan di pres dengan seterika agar rapi
e) Penyelesaian serip setelah dilipatkan kedalam lebih kurang 0.5 cm dijahit pada pinggir.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik Menjahit Depun
Sumber artikel dari sini
Depun yaitu lapisan menurut bentuk yang letaknya kedalam kelim depun dapat diartikan melapis/mengelim pinggiran kain dengan menggunakan kain lain yang sama bentuknya atau (sama sebangun), jika yang akan dilapisi bundar maka depaunya bundar juga, dan bila segi empat depunnya segi empat juga. Dengan lebar keliman 3 atau 4 cm atau sesuai keinginan tapi harus diseimbangkan. Caranya sebagai berikut :
a) Gunting depun sesuai dengan bentuk yang akan didepun (leher).
b) Letakan baik depun berhadapan dengan baik busana kemudian dijahitkan tepat pada garis pola dengan bantuan jarum pentul atau jelujuran
c). Rapikan tiras dan diretak-retak sampai batas jahitan dengan jarak 1 s.d 2 cm.
d). Tindih dari atas depun dan arahkan tiras ke depun.
e). Pinggir depun di som dengan mengobras terlebih dahulu atau melipatkan kedalam 2 cm
Semoga bermanfaat ^-^
Depun yaitu lapisan menurut bentuk yang letaknya kedalam kelim depun dapat diartikan melapis/mengelim pinggiran kain dengan menggunakan kain lain yang sama bentuknya atau (sama sebangun), jika yang akan dilapisi bundar maka depaunya bundar juga, dan bila segi empat depunnya segi empat juga. Dengan lebar keliman 3 atau 4 cm atau sesuai keinginan tapi harus diseimbangkan. Caranya sebagai berikut :
a) Gunting depun sesuai dengan bentuk yang akan didepun (leher).
b) Letakan baik depun berhadapan dengan baik busana kemudian dijahitkan tepat pada garis pola dengan bantuan jarum pentul atau jelujuran
c). Rapikan tiras dan diretak-retak sampai batas jahitan dengan jarak 1 s.d 2 cm.
d). Tindih dari atas depun dan arahkan tiras ke depun.
e). Pinggir depun di som dengan mengobras terlebih dahulu atau melipatkan kedalam 2 cm
Semoga bermanfaat ^-^
Cara Memasang Kerah Setali (Shall Collar)
Sumber artikel dari sini
Pemasangan kerah setali (shall collar)
Cara mengerjakan:
a) Siapkan pola badan depan yang pada garis tengah muka sudah berbentuk/pakai kerah
b) Gunting lapisan kerah sepanjang tengah muka.
c) Gunting pelapis (interlining) sesuai bentuk kerah dan tengah muka badan kemudian interlining di press.
d) Pentulkan garis leher kerah bagian bawah pada garis leher belakang
e) Sambungkan garis tengah belakang kerah bagian bawah kemudian bukakan kampuhnya
f) Jelujur garis leher kerah bahagian bawah pada garis leher belakang dari garis bahu kiri sampai garis bahu kanan, kemudian jahit mesin
g) Gunting kedua sudut kampuh garis leher belakang h) Sambungkan garis bahu lapisan leher belakang dengan garis bahu kerah bagian atas terus kegaris leher
i) Lipatkan pinggir dalam pelapis belahan kearah bagian buruk kain dari pinggir bawah bagian kiri sampai kanan blus
j) Pentulkan bagian baik kerah atas dengan bagian baik kerah bagian bawah, jelujur, kemudian jahit mesin sepanjang garis luar kerah sampai pinggir bawah blus dan gunting-gunting kecil/halus tirasnya
k) Arahkan kampuh leher belakang pada kerah bawah kemudian jahitkan kampuh pada kerah bawah lebih kurang 1 mm dari sambungan garis leher
l) Balikkan kerah bagian atas kearah bagian dalam pakaian kemudian jelujur miring garis luar kerah sampai garis belahan
m) Lipatkan garis patahan kerah dan pentul mengikuti garis lipatan
n) Lipatkan garis leher belakang ke arah dalam kerah, kemudian pentulkan garis leher belakang pada kerah bagian bawah
o) Jahitkan pinggir luar lapisan belahan pada pakaian dengan tusuk sum.
Semoga bermanfaat ^-^
Pemasangan kerah setali (shall collar)
Cara mengerjakan:
a) Siapkan pola badan depan yang pada garis tengah muka sudah berbentuk/pakai kerah
b) Gunting lapisan kerah sepanjang tengah muka.
c) Gunting pelapis (interlining) sesuai bentuk kerah dan tengah muka badan kemudian interlining di press.
d) Pentulkan garis leher kerah bagian bawah pada garis leher belakang
e) Sambungkan garis tengah belakang kerah bagian bawah kemudian bukakan kampuhnya
f) Jelujur garis leher kerah bahagian bawah pada garis leher belakang dari garis bahu kiri sampai garis bahu kanan, kemudian jahit mesin
g) Gunting kedua sudut kampuh garis leher belakang h) Sambungkan garis bahu lapisan leher belakang dengan garis bahu kerah bagian atas terus kegaris leher
i) Lipatkan pinggir dalam pelapis belahan kearah bagian buruk kain dari pinggir bawah bagian kiri sampai kanan blus
j) Pentulkan bagian baik kerah atas dengan bagian baik kerah bagian bawah, jelujur, kemudian jahit mesin sepanjang garis luar kerah sampai pinggir bawah blus dan gunting-gunting kecil/halus tirasnya
k) Arahkan kampuh leher belakang pada kerah bawah kemudian jahitkan kampuh pada kerah bawah lebih kurang 1 mm dari sambungan garis leher
l) Balikkan kerah bagian atas kearah bagian dalam pakaian kemudian jelujur miring garis luar kerah sampai garis belahan
m) Lipatkan garis patahan kerah dan pentul mengikuti garis lipatan
n) Lipatkan garis leher belakang ke arah dalam kerah, kemudian pentulkan garis leher belakang pada kerah bagian bawah
o) Jahitkan pinggir luar lapisan belahan pada pakaian dengan tusuk sum.
Semoga bermanfaat ^-^
Cara Memasang Kerah Shiller
Sumber artikel dari sini
Kerah shiller yaitu kerah yang bagian atas dan kerah bagian bawah terdiri dari satu potongan. Garis luar kerah pada lipatan kain dan tidak ada kampuh, tetapi mempunyai rever dan garis patahan kerah. Cara mengerjakan:
a) Gunting kerah dengan meletakkan pinggiran luar pola kerah pada lipatan arah panjang kain (menurut serat kain) ditambah kampuh lebih kurang 1,5 cm. Pelapis kerah sama dengan kerah bagian bawah.
b) Pasangkan pelapis kerah pada bagian buruk kerah dengan cara di pres atau dijahit dengan mesin.
c) Lipat dua lebar kerah dengan bagian yang dilapis berada sebelah atas kemudian jahit mesin kampuh kedua ujung kerah.
d) Gunting miring kampuh sudut ujung kerah
e) Balikkan kerah kebagian luar dan rapikan bentuknya, kemudian dipress
f) Pentulkan kedua bahagian kerah mulai dari garis tengah belakang, bahu kiri dan bahu kanan sampai batas tengah muka
g) Balikkan lapisan belahan pada bagian baik pakaian sehingga menutup bagian kerah sampai garis bahu, kemudian pentul dan jelujur.
h) Gunting kampuh kerah atas pada garis bahu kiri dan kanan kemudian lipatkan kearah kerah.
i) Jahit mesin mulai dari ujung lidah belahan kiri sampai ujung lidah belahan kanan. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan bentuk kerah, maka gunting-gunting kampuh dengan ujung gunting, tetapi jangan sampai kena setikan.
j) Balikkan lapisan belahan kearah dalam pakaian dan rapikan bentuk sudut lidah belahan.
k) Lipatkan garis kampuh kerah atas kearah dalam kerah mulai dari garis bahu kiri sampai garis bahu kanan, pentul dan jelujur.
l) Jahitkan kerah bagian atas pada kampuh kerah bagian bawah dengan tusuk sum atau jahit mesin. Jahitkan ujung lapisan belahan pada garis kampuh.
Semoga bermanfaat ^-^
Kerah shiller yaitu kerah yang bagian atas dan kerah bagian bawah terdiri dari satu potongan. Garis luar kerah pada lipatan kain dan tidak ada kampuh, tetapi mempunyai rever dan garis patahan kerah. Cara mengerjakan:
a) Gunting kerah dengan meletakkan pinggiran luar pola kerah pada lipatan arah panjang kain (menurut serat kain) ditambah kampuh lebih kurang 1,5 cm. Pelapis kerah sama dengan kerah bagian bawah.
b) Pasangkan pelapis kerah pada bagian buruk kerah dengan cara di pres atau dijahit dengan mesin.
c) Lipat dua lebar kerah dengan bagian yang dilapis berada sebelah atas kemudian jahit mesin kampuh kedua ujung kerah.
d) Gunting miring kampuh sudut ujung kerah
e) Balikkan kerah kebagian luar dan rapikan bentuknya, kemudian dipress
f) Pentulkan kedua bahagian kerah mulai dari garis tengah belakang, bahu kiri dan bahu kanan sampai batas tengah muka
g) Balikkan lapisan belahan pada bagian baik pakaian sehingga menutup bagian kerah sampai garis bahu, kemudian pentul dan jelujur.
h) Gunting kampuh kerah atas pada garis bahu kiri dan kanan kemudian lipatkan kearah kerah.
i) Jahit mesin mulai dari ujung lidah belahan kiri sampai ujung lidah belahan kanan. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan bentuk kerah, maka gunting-gunting kampuh dengan ujung gunting, tetapi jangan sampai kena setikan.
j) Balikkan lapisan belahan kearah dalam pakaian dan rapikan bentuk sudut lidah belahan.
k) Lipatkan garis kampuh kerah atas kearah dalam kerah mulai dari garis bahu kiri sampai garis bahu kanan, pentul dan jelujur.
l) Jahitkan kerah bagian atas pada kampuh kerah bagian bawah dengan tusuk sum atau jahit mesin. Jahitkan ujung lapisan belahan pada garis kampuh.
Semoga bermanfaat ^-^
Cara Memasang Kerah Dengan Lapisan
Sumber artikel dari sini
Kerah yang pemasangannya dilapisi adalah kerah shiller, kerah jas dan kerah setali (Shal collor). Kerah shiller (minamora) adalah kerah yang mana lapisan tengah muka dilipatkan tanpa sambungan, bagian atasnya menjadi bagian bawah dari kerah setelah dibalik, sama dengan kerah jas, yang membedakannya adalah : kerah jas lapisan tengah mukanya disambungkan pada tengah muka karena ada pembentukan sesuai model pada river bagian kerahnya.
Kerah setali (shal collor) yaitu yang dikontruksi sejalan dengan pola bagian depan, garis luar kerah umumnya dibuat melengkung, tetapi ada juga yang dibentuk seperti kerah jas atau seperti kerah baju pramuka, bagian belakang pada tengah muka memakai lapisan sampai kebagian kerah dan yang tampak sebagai kerah itu adalah lapisannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Kerah yang pemasangannya dilapisi adalah kerah shiller, kerah jas dan kerah setali (Shal collor). Kerah shiller (minamora) adalah kerah yang mana lapisan tengah muka dilipatkan tanpa sambungan, bagian atasnya menjadi bagian bawah dari kerah setelah dibalik, sama dengan kerah jas, yang membedakannya adalah : kerah jas lapisan tengah mukanya disambungkan pada tengah muka karena ada pembentukan sesuai model pada river bagian kerahnya.
Kerah setali (shal collor) yaitu yang dikontruksi sejalan dengan pola bagian depan, garis luar kerah umumnya dibuat melengkung, tetapi ada juga yang dibentuk seperti kerah jas atau seperti kerah baju pramuka, bagian belakang pada tengah muka memakai lapisan sampai kebagian kerah dan yang tampak sebagai kerah itu adalah lapisannya.
Semoga bermanfaat ^-^
Cara Memasang Kerah Dengan Sesama Kerah
Sumber artikel dari sini
Teknik menjahit kerah sesama kerah antara lain adalah kerah kemeja, dan kerah bord (kerah sanghai). Untuk kerah ini selalu menggunakan pelapis kerah untuk menguatkan dan membantu memperindah bentuk kerah.
Kerah kemeja adalah kombinasi dua kerah yaitu kerah bediri dan kerah setengah berdiri. Kerah kemeja dengan penegak biasa ditemukan pada kemeja pria dan dapat pula digunakan pada jacket dan pakaian wanita. Jenis kerah ini mempunyai dua bahagian yaitu bahagian kerah dan bahagian penegak. Penegak bisa digunting terpisah atau bisa sejalan dengan kerah. Penegak terpisah, pemasangan kerah pada pakaian sama seperti kerah berdiri lainnya. Pelapis kerah di pasangkan pada kerah bahagian bawah, tetapi apabila bahan pakaian tembus terang atau sangat tipis pelapis kerah dapat di pasangkan pada kerah bahagian atas, untuk mencegah agar kampuh tidak kelihatan setelah kerah selesai di jahit. Bahagian atas kerah dan penegak boleh distik dengan mesin. Cara menjahit kerah kemeja :
a) Gunting bahagian kerah dan penegak rangkap dua dengan garis tengah belakang pada lipatan kain. Beri tanda pola pada masing-masing bagian kerah.
b) Gunting pelapis satu rangkap, kemudian beri tanda pola. Pasangkan pelapis pada bagian buruk kerah bagian bawah atau kerah bagian atas atas (sesuaikan dengan jenis bahan).
c) Dempetkan bagian baik kerah dan juga pada bagian penegak atas dan kerah bawah, dengan posisi bagian baik bahan berhadapan,semat dengan jarum pentul, kemudian dijahit. Pada sudut-sudut kerah selipkan beberapa helai benang yang berguna untuk membalikkan kerah. Tiras di gunting-gunting halus (agar menurut bentuk) sebelum dibalikan.
d) Balikkan kerah kearah bagian baik kerah, kemudian tarik lambat-lambat benang yang diselipkan pada sudut setelah ujung kerah rata dan bentuk ujung kerah sudah sama, sebaiknya di pres untuk mendapatkan hasil yang rapi dan bagus.
e) Jika diinginkan stik mesin garis pinngiran luar kerah.
f) Dempetkan bagian baik kerah bawah pada penegak bahagian bawah. Dempetkan penegak bagian atas pada kerah bagian atas kerah terletak antara penegak kemudian jelujur
g) Jahit mesin sepanjang garis kampuh penegaknya. Gunting-gunting kampuhnya seperti bentuk segitiga. Bukakan kampuh dan press pada papan kerah.
h) Lipatkan penegak kearah bawah kerah sehingga kampuh berada pada bagian dalam kerah.
i) Pentulkan pinggir penegak atas pada garis leher kemudian jelujur.
j) Jahit dengan mesin bagian penegak yang dimulai dari garis tengah belakang, terus ke bahagian atas penegak, terus pada garis leher dan kembali ketengah belakang.
Semoga bermanfaat ^-^
Teknik menjahit kerah sesama kerah antara lain adalah kerah kemeja, dan kerah bord (kerah sanghai). Untuk kerah ini selalu menggunakan pelapis kerah untuk menguatkan dan membantu memperindah bentuk kerah.
Kerah kemeja adalah kombinasi dua kerah yaitu kerah bediri dan kerah setengah berdiri. Kerah kemeja dengan penegak biasa ditemukan pada kemeja pria dan dapat pula digunakan pada jacket dan pakaian wanita. Jenis kerah ini mempunyai dua bahagian yaitu bahagian kerah dan bahagian penegak. Penegak bisa digunting terpisah atau bisa sejalan dengan kerah. Penegak terpisah, pemasangan kerah pada pakaian sama seperti kerah berdiri lainnya. Pelapis kerah di pasangkan pada kerah bahagian bawah, tetapi apabila bahan pakaian tembus terang atau sangat tipis pelapis kerah dapat di pasangkan pada kerah bahagian atas, untuk mencegah agar kampuh tidak kelihatan setelah kerah selesai di jahit. Bahagian atas kerah dan penegak boleh distik dengan mesin. Cara menjahit kerah kemeja :
a) Gunting bahagian kerah dan penegak rangkap dua dengan garis tengah belakang pada lipatan kain. Beri tanda pola pada masing-masing bagian kerah.
b) Gunting pelapis satu rangkap, kemudian beri tanda pola. Pasangkan pelapis pada bagian buruk kerah bagian bawah atau kerah bagian atas atas (sesuaikan dengan jenis bahan).
c) Dempetkan bagian baik kerah dan juga pada bagian penegak atas dan kerah bawah, dengan posisi bagian baik bahan berhadapan,semat dengan jarum pentul, kemudian dijahit. Pada sudut-sudut kerah selipkan beberapa helai benang yang berguna untuk membalikkan kerah. Tiras di gunting-gunting halus (agar menurut bentuk) sebelum dibalikan.
d) Balikkan kerah kearah bagian baik kerah, kemudian tarik lambat-lambat benang yang diselipkan pada sudut setelah ujung kerah rata dan bentuk ujung kerah sudah sama, sebaiknya di pres untuk mendapatkan hasil yang rapi dan bagus.
e) Jika diinginkan stik mesin garis pinngiran luar kerah.
f) Dempetkan bagian baik kerah bawah pada penegak bahagian bawah. Dempetkan penegak bagian atas pada kerah bagian atas kerah terletak antara penegak kemudian jelujur
g) Jahit mesin sepanjang garis kampuh penegaknya. Gunting-gunting kampuhnya seperti bentuk segitiga. Bukakan kampuh dan press pada papan kerah.
h) Lipatkan penegak kearah bawah kerah sehingga kampuh berada pada bagian dalam kerah.
i) Pentulkan pinggir penegak atas pada garis leher kemudian jelujur.
j) Jahit dengan mesin bagian penegak yang dimulai dari garis tengah belakang, terus ke bahagian atas penegak, terus pada garis leher dan kembali ketengah belakang.
Semoga bermanfaat ^-^
Cara memasang Kerah Rebah
Sumber artikel dari sini
Kerah rebah disebut juga kerah baby karena kerah ini banyak dipakai untuk busana bayi, busana anak-anak, dan busana wanita. Teknik menjahit kerah rebah adalah sama untuk semua jenis, tetapi bentuknya saja yang berbeda antara kerah rebah, kerah palerin dan kerah matros. Teknik menjahitnya sama yaitu:
a) Kerah digunting sesuai pola ditambah kampuh 1 cm
b) Agar bentuknya bagus diberi pelapis vislin dengan ukuran sama dengan pola.
c) Dijahit dengan setikan mesin selebar kampuh kecuali pada bagian leher
d) Tirasnya digunting kecil-kecil sampai pada batas setikan dengan jarak 1sampai 2 cm, tujuannya agar bentuk kerah tidak kaku (menurut bentuk) lalu di press ( ketika menggunting tiras jangan sampai tergunting benang setikan)
e) Pasangkan pada leher dengan depun (kumai serong) dengan posisi badan atau (leher) bagian baik, kerah dan depun.
f) Lalu dijahit dengan mesin pada sekeliling lingkar leher sesuai dengan tanda pola.
g) Gunting kecil-kecil sekeliling leher dan ditindas seperti memasang depun
h) Depun atau kumai serong di somkan ke badan
Semoga bermanfaat ^-^
Kerah rebah disebut juga kerah baby karena kerah ini banyak dipakai untuk busana bayi, busana anak-anak, dan busana wanita. Teknik menjahit kerah rebah adalah sama untuk semua jenis, tetapi bentuknya saja yang berbeda antara kerah rebah, kerah palerin dan kerah matros. Teknik menjahitnya sama yaitu:
a) Kerah digunting sesuai pola ditambah kampuh 1 cm
b) Agar bentuknya bagus diberi pelapis vislin dengan ukuran sama dengan pola.
c) Dijahit dengan setikan mesin selebar kampuh kecuali pada bagian leher
d) Tirasnya digunting kecil-kecil sampai pada batas setikan dengan jarak 1sampai 2 cm, tujuannya agar bentuk kerah tidak kaku (menurut bentuk) lalu di press ( ketika menggunting tiras jangan sampai tergunting benang setikan)
e) Pasangkan pada leher dengan depun (kumai serong) dengan posisi badan atau (leher) bagian baik, kerah dan depun.
f) Lalu dijahit dengan mesin pada sekeliling lingkar leher sesuai dengan tanda pola.
g) Gunting kecil-kecil sekeliling leher dan ditindas seperti memasang depun
h) Depun atau kumai serong di somkan ke badan
Semoga bermanfaat ^-^
Pemasangan Kerah Memakai Lajur atau Serip
Sumber artikel dari sini
Pemilihan bentuk kerah haruslah disesuaikan dengan bentuk muka, bentuk leher, dan bentuk tubuh seseorang seperti, seorang mempunyai leher pendek dan gemuk tidak cocok memakai kerah berdiri, akan tetapi orang ini akan kelihatan menarik dan cantik dengan style kerah yang dilipatkan keluar, dan pada lehernya diturunkan, seperti kemeja yang kancingnya tidak dipasangkan pada penegak kerah.
Setiap jenis kerah mempunyai bagian-bagian seperti bagian kerah atas dan bagian kerah bawah juga memakai pelapis kerah. Pelapis kerah sekarang ini banyak pula jenis dan macamnya. Dalam pemilihan pelapis yang harus diperhatikan adalah bentuk (jenis) kerah, asal bahan seperti untuk kerah jas, pelapis yang baik dipakai adalah pelapis yang tebal seperti pelapis bulu kuda, dan jika untuk kerah rebah (kerah baby) cukup dengan pelapis resin (staflek).
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pelapis kerah pada umumnya sudah memakai lem yaitu salah satu permukaannya memakai resin thermo plastik, yang dapat menempel pada bahan busana dengan cara memberi pemanasan dan tekanan beberapa waktu seperti dengan sterika prees atau mesin prees yang disebut juga fusing.
Teknik memotong pelapis kerah adalah sebatas pola (sama dengan ukuran pola kerah) berarti tidak termasuk tiras, dan dijahit dibatas pelapis dan ada juga yang sama dengan lembaran kerah dan pelapis. Pemasangan pelapis dengan cara menempelkan pelapis yang memakai lem pada bagian buruk bahan kerah dengan tepat kemudian di press dengan mesin press atau seterika press.
Kerah yang dipasang dengan memakai lajur atau serip adalah kerah rebah, kerah mandarin, kerah matros (kelasi).
Semoga bermanfaat ^-^
Pemilihan bentuk kerah haruslah disesuaikan dengan bentuk muka, bentuk leher, dan bentuk tubuh seseorang seperti, seorang mempunyai leher pendek dan gemuk tidak cocok memakai kerah berdiri, akan tetapi orang ini akan kelihatan menarik dan cantik dengan style kerah yang dilipatkan keluar, dan pada lehernya diturunkan, seperti kemeja yang kancingnya tidak dipasangkan pada penegak kerah.
Setiap jenis kerah mempunyai bagian-bagian seperti bagian kerah atas dan bagian kerah bawah juga memakai pelapis kerah. Pelapis kerah sekarang ini banyak pula jenis dan macamnya. Dalam pemilihan pelapis yang harus diperhatikan adalah bentuk (jenis) kerah, asal bahan seperti untuk kerah jas, pelapis yang baik dipakai adalah pelapis yang tebal seperti pelapis bulu kuda, dan jika untuk kerah rebah (kerah baby) cukup dengan pelapis resin (staflek).
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pelapis kerah pada umumnya sudah memakai lem yaitu salah satu permukaannya memakai resin thermo plastik, yang dapat menempel pada bahan busana dengan cara memberi pemanasan dan tekanan beberapa waktu seperti dengan sterika prees atau mesin prees yang disebut juga fusing.
Teknik memotong pelapis kerah adalah sebatas pola (sama dengan ukuran pola kerah) berarti tidak termasuk tiras, dan dijahit dibatas pelapis dan ada juga yang sama dengan lembaran kerah dan pelapis. Pemasangan pelapis dengan cara menempelkan pelapis yang memakai lem pada bagian buruk bahan kerah dengan tepat kemudian di press dengan mesin press atau seterika press.
Kerah yang dipasang dengan memakai lajur atau serip adalah kerah rebah, kerah mandarin, kerah matros (kelasi).
Semoga bermanfaat ^-^
Mengenal Kain Crepe
Sumber artikel dari sini
Kain crepe merupakan kain yang bertekstur seperti kulit jagung atau seperti keruta-kerutan yang tidak disetrika. Kain Crepe merupakan kain yang bisa dibuat dari serat katun, wool, maupun sutra. Kain Crepe bersifat lentur dan tidak kaku. Memiliki permukaan berteksur sehingga terlihat kasar dan berkerut. Tekstur tersebut dihasilkan dari proses pembuatan kain dalam proses penenunan seperti penenunan yang ketat,memutar atau mengikat serat sebelum menenun, menggunakan pola saat menenun atau menggunakan hiasan timbul pada kain yang sudah jadi dengan alat khusus. Pola hiasan timbul ditambahakan dengan cara ditekan dan dipanaskan. Kain Crepe dapat dihasilkan dari sutra (silk), sutra buatan (silk like) dan katun. Kain Crepe memiliki beberapa variasi antara lain :
Semoga bermanfaat ^-^
Kain crepe merupakan kain yang bertekstur seperti kulit jagung atau seperti keruta-kerutan yang tidak disetrika. Kain Crepe merupakan kain yang bisa dibuat dari serat katun, wool, maupun sutra. Kain Crepe bersifat lentur dan tidak kaku. Memiliki permukaan berteksur sehingga terlihat kasar dan berkerut. Tekstur tersebut dihasilkan dari proses pembuatan kain dalam proses penenunan seperti penenunan yang ketat,memutar atau mengikat serat sebelum menenun, menggunakan pola saat menenun atau menggunakan hiasan timbul pada kain yang sudah jadi dengan alat khusus. Pola hiasan timbul ditambahakan dengan cara ditekan dan dipanaskan. Kain Crepe dapat dihasilkan dari sutra (silk), sutra buatan (silk like) dan katun. Kain Crepe memiliki beberapa variasi antara lain :
Crepe De Chine
Kain ini memiliki tekstur yang halus, ringan dan tidak berkilau. Bahan ini diproses dengan teknik matte finish sehingga tidak berkilau atau mengkilap. kain ini diproses dengan memutar benang wool pada benang pakan (Weft) yaitu benang yang mengarah horizontal dan benang sutra pada bagian benang lusi (Warp) yaitu benang yang mengarah vertikal.Crepe Georgette
Jenis kain yang tipis yang terbuat dari sutra asli atau sutra buatanyang tidak berkilau atau berkilap. Bahan ini memiliki kelenturan yang bagus sehingga sangat elastis.Jenis kain ini transparan atau tembus pandang. Biasanya dibuat dengan warna-warna pudar dengan tekstur yang kasar. terkadang disebut dengan istilah ciffon. Kain ini memiliki sifat melangsai. Kain jenis ini banyak digunakan sebagai bahan untuk dress wanita, kemeja wanita,gaun,blus dan rok.Morocan Crepe
Kain ini merupakan kain yang memiliki tekstur berat, kain yang ditenun dengan jalur terbuat dari sutra,rayon atau wool.Jenis kain inidibuat dengan pemutaran benang pada bagian pakan (weft) secara berat. dan menghasilkan kain dengan karakter bergelombang, bertekstur garis/jalur. Kain jenis ini banyak digunakan untuk dres,gaun ataupun setelan jas. Morocan Crepe memiliki nama lain Crepe Marocain.Plisse Crepe
Jenis kain ini dibuat dengan menggunakan alat bera sejenis rol untuk menghasilkan pola crepe (kerut/kerikil) diatas kain atau dengan cara menggunakan bahan kimia untuk menghasilkan kain seperti crepe(terlihat kerutan). Jenis kain ini biasanya terbuat dari katun yang terbungkus dengan lilin dengan pola bergaris atau berkerikil dan dicelupkan kebahan campuran alkaline. Pada bagian yang tidak terbungkus akan mengerut sehingga menghasilkan garis atau kerut ketika lilin dihilangkan. Hasil bahan ini sangat kuat dan tidak memerlukan penyetrikaan.Wool Crepe
Dikenal juga dengan istilah Crepon. Merupakan jenis kain yang kuat tapi kasar. Terbuat dari campuran serat sutra dan katun. Efek kerutan pada kain crepe didapat dari pekerjaan benang saat menenun. Jenis kain ini dapat ditenun dengan kombinasi pemutaran benang kiri dan kanan pada kain yang sama atau dengan tingkat keregangan yang berbeda pada benang lusi (wrap) atau dengan menambahkan kerapatanatau ketegangan pada proses pemutaran benang.Semoga bermanfaat ^-^
Langganan:
Postingan (Atom)