Jumat, 18 November 2016

Mengenal Pengepresan Busana

Sumber artikel dari sini

Mengerjakan Pengepresan
 Pressing yaitu melakukan proses penekanan agar bahan lebih rapi dan berkualitas tinggi, dengan cara kerjanya:
1). Memeriksa busana yang akan dipress agar jelas yang akan dilakukan
2). Mempres bagian atas dan bawah
3). Mempres setikan kelim bawah
4). Mempres ban pinggang, saku atau bagian-bagian busana lainnya.
 Pengaturan suhu sewaktu pengepresan disesuai-kan dengan bahan yang akan di press.


(a) Pengepresan dengan Setrika Press
 Pada alat tersebut sudah ada tombol pengatur suhu. Suhu maksimal 1100 watt. Tombol yang nomor 6 dengan panas maksimal 1100 watt. Tombol nomor 1, 2 dan 3 pressnya sama dengan memakai strika biasa tanpa uap air. Untuk tombol 4, 5 dan 6 dapat mempress dengan uap air. Untuk pakaian sintetis dan silk panas maksimal sampai nomor 4, tapi harus memakai uap air. Dan untuk katun dan lenan bisa lebih.


(b) Pengepressan dengan Mesin Press
 Harus disesuaikan dengan tanda-tanda suhu mesin. Nomor 1 untuk nilon, nomor 2 untuk silk, nomor 3 untuk wool, nomor 4 untuk katun dan nomor 5 untuk linen. Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen sudah memakai uap air. Untuk lebih jelasnya lihat buku pedoman petunjuk pemakaian mesin press, karena setiap tipe mesin press pengaturannya sesuai dengan spesifikasinya masing-masing.


(c) Memakai Setrika Biasa
 Bila memakai seterika biasa panasnya juga disesuaikan dengan bahan yang akan dipress, kemudian dapat dipakai bahan katun yang dibasahkan untuk alas pengepresaan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi gosong pada pakaian. Pengaturan suhunya nomor 2 untuk silk dan nilon, nomor 3 untuk poliester dan rayon, nomor 4 untuk wool nomor 5 untuk katun dan nomor 6. untuk linen dengan strika yang panas maksimal 450 watt. Seandainya memakai seterika yang panasnya 300 watt bisa dengan panas maksimal untuk mengepres polyester dan rayon dan dengan mengalas dengan kain katun basah.


Semoga bermanfaat ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar