Sama seperti pakaian pria, pakaian adat Madura untuk perempuan pun memiliki desain dan motif yang sederhana. Nama pakaian untuk perempuannya adalah kebaya tanpa kutu baru dan kebaya rancongan. Kebaya ini digunakan dengan dalaman berupa bh warna kontras, seperti hijau, merah atau biru yang ukurannya ketat pas badan. Bahan kebaya yang menerawang dan dipadupadankan dengan bh berwarna kontras membuat perempuan madura tampak molek.
Penggunaan kebaya ini memiliki nilai filosofis bahwa wanita Madura memang sangat menghargai kecantikan dan keindahan bentuk tubuh. Hal lain yang membuktikan filosofi ini adalah bahwa sejak remaja, gadis madura akan mulai diberi jamu-jamu khusus yang menunjang kecantikan dan kemolekannya, lengkap dengan berbagai pantangan makanan yang anjuran-anjuran lain seperti penggunaan penggel untuk membentuk tubuh yang padat dan indah.
Kebaya sebagai atasan akan dipadukan dengan sarung batik dengan motif tertentu sebagai bawahan. Motif sarung yang biasa digunakan misalnya motif tabiruan, storjan, atau lasem. Penggunaan kebaya dan sarung juga dipadukan dengan stagen Jawa (Odhet) yang panjang dan lebarnya masing-masing 1,5 m dan 15 cm diikatkan di perut.
Dalam mengenakan pakaian adat Madura ini, para wanita umumnya juga akan menggunakan berbagai pernik aksesoris sebagai riasan kecantikannya mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Beberapa aksesoris tersebut antara lain:
Cucuk sisir dan cucuk dinar adalah hiasan rambut yang terbuat dari logam emas yang bentuknya seperti busur dengan untaian kepingan uang. Cucuk sisir dan cucuk dinar di cucukan ke dalam gelungan rambut yang dibuat bulat penuh.
Leng oleng adalah tutup kepala yang terbuat dari kain tebal.
Anteng atau shentar penthol adalah giwang emas yang dikenakan pada telinga.
Kalung brondong adalah kalung emas dengan rentangan berbentuk biji jagung yang dilengkapi dengan liontin bermotif uang logam atau bunga matahari.
Gelang dan cincin emas bermotif keratan tebu (tebu saeres).
Penggel adalah hiasan pergelangan kaki yang terbuat dari emas atau perak. Selop tutup sebagai alas kaki.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-madura-pria-dan-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar