Sumber artikel dari sini
Pemilihan bentuk kerah haruslah disesuaikan dengan bentuk muka, bentuk
leher, dan bentuk tubuh seseorang seperti, seorang mempunyai leher
pendek dan gemuk tidak cocok memakai kerah berdiri, akan tetapi orang
ini akan kelihatan menarik dan cantik dengan style kerah yang dilipatkan
keluar, dan pada lehernya diturunkan, seperti kemeja yang kancingnya
tidak dipasangkan pada penegak kerah.
Setiap jenis kerah mempunyai
bagian-bagian seperti bagian kerah atas dan bagian kerah bawah juga
memakai pelapis kerah. Pelapis kerah sekarang ini banyak pula jenis dan
macamnya. Dalam pemilihan pelapis yang harus diperhatikan adalah bentuk
(jenis) kerah, asal bahan seperti untuk kerah jas, pelapis yang baik
dipakai adalah pelapis yang tebal seperti pelapis bulu kuda, dan jika
untuk kerah rebah (kerah baby) cukup dengan pelapis resin (staflek).
Dengan
kemajuan teknologi sekarang ini, pelapis kerah pada umumnya sudah
memakai lem yaitu salah satu permukaannya memakai resin thermo plastik,
yang dapat menempel pada bahan busana dengan cara memberi pemanasan dan
tekanan beberapa waktu seperti dengan sterika prees atau mesin prees
yang disebut juga fusing.
Teknik memotong pelapis kerah adalah sebatas
pola (sama dengan ukuran pola
kerah) berarti tidak termasuk tiras, dan dijahit dibatas pelapis dan
ada juga yang sama dengan lembaran kerah dan pelapis. Pemasangan pelapis
dengan cara menempelkan pelapis yang memakai lem pada bagian buruk
bahan kerah dengan tepat kemudian di press dengan mesin press atau
seterika press.
Kerah yang dipasang dengan memakai lajur atau serip adalah kerah rebah, kerah mandarin, kerah matros (kelasi).
Semoga bermanfaat ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar