Rabu, 16 November 2016

Pakaian adat Wanita Lampung

Pakaian pengantin wanita adat Lampung tidak begitu berbeda dengan pakaian laki-lakinya. Sesapuran, khikat akhir, sarung rumpai (tapis) juga terdapat pada pakaian pengantin wanita ini. Akan tetapi, pada wanita terdapat perlengkapan-perlengkapan lain yang menambah nilai filosofis dan estetis di antaranya selappai, bebe, katu tapis dewa sano. 

Selappai adalah baju tanpa lengan dengan tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit, bebe adalah sulaman benang satin berbentuk bunga teratai yang mengambang, sedangkan katu tapis dewa sano adalah rumpai ringit dari kain tapis jung jarat. 

Meski pakaian adat Lampung untuk wanita terkesan sederhana, akan tetapi ada cukup banyak aksesoris yang harus dikenakan. Di antaranya siger, seraja bulan, peneken, selapai siger, subang, kembang rambut, serta berbagai perhiasan leher dan dada. 

1. Siger 
Siger adalah mahkota emas khas yang dikenakan di kepala pengantin wanita. Mahkota ini melambangkan keagungan adat budaya Lampung. Siger memiliki 9 ruji, menandakan bahwa ada 9 sungai besar yang terdapat di Lampung, yaitu Way Semangka, Way Sekampung, Way Seputih, Way Sunkai, Way Abung Pareng, Way Tulang Bawang, Way Kanan, dan Way Mesuji. 

2. Seraja Bulan 
Seraja bulan adalah mahkota kecil beruji 3 yang terletak di atas siger dengan jumlah sebanyak 5 buah. Aksesoris pakaian adat Lampung ini memiliki filosofi sebagai pengingat bahwa dahulu ada 5 kerajaan yang sempat berkuasa di Lampung, yaitu kerajaan ratu dibelalau, ratu dipuncak, ratu dipunggung, ratu dipemangilan, dan ratu darah putih. Selain itu, seraja bulan juga bisa melambangkan 5 falsafah hidup masyarakat adat Lampung, di antaranya piil pesengiri (rasa harga diri), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), juluk adek (bernama bergelar), dan sakai sembayan (gotong royong). 

3. Subang 
Subang adalah perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Subang biasanya berbentuk menyerupai buah kenari dan terbuat dari bahan emas. Pada subang terdapat beberapa kawat kuning bulat lonjong yang berfungsi sebagai sangkuatan umbai-umbai. 

4. Perhiasan Leher dan Dada 
Beberapa perhiasan leher dan dada yang terdapat dalam pakaian adat Lampung antara lain kalung buah jukum, kalung ringit, dan kalung papanjajar. Kalung papanjajar adalah kalung dengan gantungan 3 lempengan siger kecil atau perahu yang menjadi simbol kehidupan baru bagi para pengantin, kalung ringit adalah kalung dengan aksesoris sembilan buah uang ringit, sedangkan kalung buah jukum adalah kalung berbentuk menyerupai buah jukum yang dirangkai sebagai simbolis agar mereka segera mendapat keturunan. 

5. Perhiasan Pinggang dan Lengan 
Perhiasan pinggang berupa selempang pinang yang digantungkan melintang dari bahu ke pinggang menyerupai bunga serta bulu serti sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berwarna merah berhias kelopak bunga dari kuningan. Perhiasan lengan berupa beragam jenis gelang, seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri. Makna filosofis dari gelang-gelang yang dikenakan wanita sama dengan gelang yang dikenakan pria. 

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-lampung-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar