Sabtu, 12 November 2016

Mengenal Denim

Sumber artikel dari sini

Kain Denim merupakan jenis kain yang pada umumnya ditenun dari serat katun biru pada pakan dan serat katun putih pada lusi – inilah sebabnya kenapa warna kain jeans terlihat putih di bagian dalamnya. Kain denim dibuat dengan Twill Weave (jenis tenun silang kepar), sehingga menghasilkan garis-garis diagonal sebagai salah satu karakteristik dari kain tersebut.

Bahan denim dianggap benar-benar denim jika bahan tersebut terbuat dari 100% katun. Sedangkan banyak busana jeans sekarang sudah dicampur dengan bahan lain seperti spandex agar kain jeans tersebut bisa elastis. Skinny jeans, atau celana jeans yang ketat yang bersifat elastis bukanlah 100% katun tetapi dicampur dengan bahan elastis lainnya yang dikenal dengan ‘Elastene’.

Tenunan kain denim merupakan salah satu tekstil katun yang terkuat dan tahan lama. Dan karena kekuatan dan tahan lama inilah, kain ini sengaja dibuat khusus untuk busana pekerja tambang. Blue jeans dari bahan denim pertama kali dibuat di tahun 1850-an oleh Levi Strauss, bagi para penambang di California. Popularitas denim mulai meningkat pada tahun 1930-40an, sampai sampai perusahaan baru seperti Dickies dan Wrangler ikut dalam trend ini.

Dulu, jeans atau jins disebut dengan nama “waist overall” atau hanya “overall”. Namun nama tersebut dirubah oleh Levi Strauss menjadi “jeans”. Indigo, atau warna nila adalah warna pertama saat jeans dibuat, ini karena warna nila tidak terlihat cepat kotor dibandingkan dengan warna yang agak terang.

Untuk membuat jeans diperlukan kapas dalam jumlah yang besar, itulah sebabnya mengapa banyak pabrik jeans yang sengaja dibangun di sekitar perkebunan dan pabrik kapas.

Dari semua denim di dunia, lebih dari setengahnya diproduksi di Asia, terutama di Tiongkok, Bangladesh, dan India. Dan sekitar 450 juta celana jeans terjual di Amerika tiap tahun.

Semoga bermanfaat ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar