Pakaian adat Aceh untuk perempuan atau pakaian Daro Baro umumnya memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan pakaian Linto Baro. Beberapa warna yang biasa digunakan adalah warna merah, kuning, hijau, atau ungu. Adapun untuk desainnya sendiri, pakaian ini terbilang sangat Islami dan tertutup. Berikut ini adalah bagian-bagian dari pakaian adat Aceh Daro Baro tersebut.
1. Baju Kurung
Baju atasan untuk wanita adalah baju kurung lengan panjang. Baju ini memiliki kerah dan motif sulaman benang emas yang khas seperti baju China. Adapun dari bentuknya, baju ini terbilang gombor panjang hingga pinggul untuk menutup seluruh lekuk dan aurat tubuh dari si pemakainya. Dari bentuk dan motifnya tersebut, menunjukan bahwa baju ini adalah hasil perpaduan budaya Melayu, Arab, dan Tionghoa.
2. Celana Cekak Musang
Secara umum, celana yang dikenakan pada pakaian adat Aceh untuk pria dan wanita sama saja. Celana cekak musang dilengkapi dengan lilitan sarung sepanjang lutut sebagai penghiasnya. Kita akan dengan mudah melihat wanita Aceh menggunakan celana ini terutama saat ada pertunjukan tari saman.
3. Penutup Kepala dan Perhiasan
Sesuai dengan julukan serambi Mekkah yang di sandangnya, pakaian adat dari Provinsi Aceh untuk wanita sebisa mungkin dibuat menutup seluruh auratnya, termasuk pada bagian kepalanya. Bagian kepala wanita Aceh ditutup dengan kerudung bertahtakan bunga-bunga segar yang disebut patham dhoi. Kepala dan bagian tubuh lainnya juga akan dilengkapi dengan beragam pernik perhiasan seperti tusuk sanggul anting, gelang, kalung, dan lain sebagainya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-aceh-nama-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar