Minggu, 13 November 2016

Mengenali Bahan Berbahaya Pada Kain

Sumber artikel dari sini

Teflon
Pakaian bayi yang biasanya memiliki label yang bertulisan "tidak perlu disetrika" biasanya pada saat proses pembuatan kainnya menggunakan Teflon. Karena Teflon membuat kain jadi awet dan tahan lama. Jadi lebih baik Anda memeriksa label sebelum Anda membeli pakaian bayi anda.
Rayon
Walaupun pada dasarnya kain rayon ini terbuat dari bubur kayu, yang mungkin akan dianggap lebih alami. Namun faktanya bahan baku sejenis ini harus diolah terlebih dahulu dengan menggunakan bahan kimia. Sebaiknya anda lebih menghindari baju bayi yang berbahan kimia karena pada umumnya kulit bayi sangatlah halus.
Nylon dan polyester
Kain berbahan nylon dan polyester biasanya terbuat dari bahan zat aditif dengan bahan dasar petrokimia. Dan unsur ini sebenarnya tidak baik bagi lingkungan dan sebenarnya tidak baik bila bersentuhan secara langsung dengan kulit bayi anda secara terus menerus.
Gas formalin (formaldehyde)
Pada umumnya bahan dasar kain yang diproses dengan tujuan agar tahan api (flame retardant) maka akan mengeluarkan emisi gas formaldehyde yang tidak baik untuk kesehatan pada bayi anda. Karena kain yang berjenis tahan api ini kadang lebih digunakan untuk perlengkapan tidur.
Bahan tekstil dan zat pewarna
Pada umumnya warna-warna cerah sudah menjadi ciri khas pada pakaian bayi, namun tanpa disadari seringkali terdapat pewarna yang mengandung logam berat pad pakaian tersebut. Maka pastikan bahwa bahan baju yang anda beli untuk bayi anda terbebas dari bahan-bahan tersebut yang dapat menyebabkan kanker.
Formalin agar tidak menyusut
Untuk menghindari penyusutan pada pakaian, biasanya banyak kain yang pada saat proses pembuatannya menggunakan formalin. Zat formalin yang terdapat pada kain ini dapat terperangkap dan pastinya sangat berbahaya bagi bayi. Jadi sebaiknya untuk menghindari hal tersebut maka hindari pakaian bayi yang berlabel "tidak menyusut".
Semoga bermanfaat ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar