Senin, 14 November 2016

Mengenal Tenun Ikat

Sumber artikel dari sini

Tenun ikat adalah suatu teknik untuk membuat ragam hias pada suatu tenunan dengan cara mengikat benang lusi atau pakan sebelum benang tersebut diwarna dan ditenun. Pada saat kain ditenun, corak akan muncul di permukaan kain. Proses pengikatan dilakukan setelah benang dipasang pada pada suatu alat perentang yang menyerupai bingkai gambar. Perentangan dibuat sama dengan lebar atau panjang kain yang akan dibuat. Bagian yang akan diwarnai terlebih dahulu diberi tanda sesuai corak, kemudian diikat per kelompok benang dan dicelup ke dalam zat pewarna. Setelah itu benang dikeringkan dan ikatan dibuka, maka bagian yang terikat tidak dapat menyerap zat warna karena tertahan oleh ikatan tersebut.
Corak yang dibuat pada kelompok benang searah lebar kain (pakan) disebut tenun ikat pakan. Contoh kain tenun ikat pakan ada pada kain tenun dari daerah Sumatera, Jawa, dan Bali. Teknik ikat pakan umumnya berkembang di daerah dataran rendah dan pesisir pulau-pulau besar.
Corak yang dibuat pada kelompok benang lusi disebut tenun ikat lusi. Contoh kain tenun ikat lusi ada pada kain tenun NTT, NTB, Kalimantan, dan beberapa daerah Indonesia timur. Menurut sejarah teknik ikat lusi berkembang di daerah pedalaman Indonesia yang menunjukkan ciri-ciri yang berhubungan dengan kepercayaan animisme yang dianut masyarakatnya.
Adapun gabungan antara tenun ikat lusi dan tenun ikat pakan disebut tenun ikat ganda. Corak ikat pada benang akan membentuk persilangan antara benang lusi dan pakan. Ketelitian dan keterampilan yang tinggi dibutuhkan pada saat menenun kain ini. Setiap benang bercorak harus bersilang pada titik yang tepat agar corak dapat muncul sempurna. Contoh kain tenun ikat ganda, ada pada kain tenun di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Bali.
Semoga bermanfaat ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar