Selasa, 15 November 2016

Mengenal Batik Jlamprang

Sumber artikel dari sini

Batik Jlamprang merupakan batik asli masyarakat Pekalongan sebagai pewaris kosmologis dengan ragam hias ceplokan dalam bentuk lung-lungan dan bungan padma serta ditengahya disilang dengan gambar peran dunia kosmis yang hadir sejak agama Hindu dan Budha berkembang di Jawa.
Pola ceplokan distilirasasi dalam bentuk dekoratif menunjukkan corak peninggalan masa prasejarah yang kemudian menjadi waris agama Hindu dan Budha. Batik Jlamprang memiliki warna warni yang cerah.
Batik Jlamprang dipengaruhi kuat pada abad XVII dimana para pedagang dari India datang ke kota-kota Pantai Utara Jawa seperti Pekalongan yang tidak hanya membawa barang dagangan tapi juga membawa ajaran Hindu ke Jawa.
Pedagang India membawa berbagai macam kain diantaranya patola, sembagi dan polikat. Kain patola memiliki ragam hias yang diberi makna oleh masyarakat setempat sesuai dengan ajaran agama yang berkembang saat itu yaitu agama Hindu dan animisme yang dianut oleh masyarakat Pekalongan kuno. Kain ini sangat disukai masyarakat menengah ke atas antara lain kaum bangsawan..
Ketika kain patola mulai langka dipasaran, para pengusaha Cina dan Arab di Pekalongan membuat kain beragam hias patola dengan proses batik dan disebut batik Jlamprang. Oleh karena itu, batik tersebut merupakan batik asli Pekalongan dengan makna lambang-lambang dari agama Hindu-Syiwa yang beraliran Tantra.
Batik Jlamprang sudah menjadi batik yang umum dan tidak disakralkan lagi. Beberapa masyaakat Pekalongan masih menyertakan batik Jlamprang sebagai bagian dari benda-benda upacara dalam upaya menjaga kelestarian budaya mistis yang berhubungan dengan upacara Nyadran.
Semoga bermanfaat ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar