Dikenal dengan batik pesisir karena letaknya berada di daerah pesisir utara pulau jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem dan Bakaran. Pola yang ada pada batik pesisir lebih bebas dan warnanya lebih beraneka ragam, dikarenakan pengaruh budaya luar yang begitu kuat.
Batik pesisir lebih ditujukan sebagai barang dagangan dengan ragam flora non figuratif menjadi alternatif dalam motif batik pesisir dikarenakan adanya larangan dikalangan ulama Islam dalam menggambar bentuk-bentuk figuratif.
Perkembangan batik pesisir mengalami kemajuan sekitar abad ke-19, hal ini karena adanya kemunduran produksi tekstil dari India yang selama itu menjadi salah satu produsen kain terbesar yang dijual ke pulau jawa dan mengakibatkan banyak konsumen beralih ke kain batik.
Batik pesisir memiliki ragam hias yang bersifat natural dan mendapat pengaruh kebudayaan asing secara dominan.
Warna batik ini juga beraneka ragam yang terbagi menjadi delapan model diantaranya batik pesisir tradisional merah biru, batik hasil pengembangan pengusaha keturunan (khususnya Tionghoa dan indo Eropa), batik yang dipengaruhi kuat oleh Belanda, batik yang mencerminkan kekuasaan kolonial, batik hasil modifikasi pengusaha Tionghoa yang ditujukan untuk kebutuhan kalangan Tionghoa, kain panjang dan juga batik hasil pengembangan dari model batik merah biru kain adat
Semoga bermanfaat ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar